gratispoll
KaltimKukar

46 Ribu Perempuan Jadi Kepala Keluarga di Kukar, Tenggarong Catat 2.316 KK

Ketua TP PKK Kukar, Andi Deezca Pravidhia Aulia Rahman Basri saat peluncuran program di Kecamatan Tenggarong, Senin (28/7/2025).(Foto: Kukar Paper)

Editorialkaltim.com – Jumlah perempuan yang menjadi kepala keluarga di Kutai Kartanegara (Kukar) tercatat cukup tinggi. Data tahun 2024 mencatat ada sekitar 46.099 kepala keluarga perempuan (Pekka) di kabupaten tersebut, dan 2.316 di antaranya berada di Kecamatan Tenggarong.

Tingginya angka ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kukar. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), pemkab meluncurkan program Perkakas Diri atau Perempuan Kepala Keluarga Berkualitas dan Mandiri, sebagai bentuk intervensi langsung terhadap isu ketahanan keluarga dan pemberdayaan perempuan.

Baca  Dorong Peningkatan Sarpras di Daerah, KONI Kaltim Kembali Targetkan Posisi 5 Besar Untuk PON 2028 NTT-NTB

“Angka ini menunjukkan bahwa banyak perempuan Kukar yang memikul tanggung jawab ganda, sebagai ibu dan sekaligus kepala keluarga. Ini bukan tugas ringan,” kata Ketua TP PKK Kukar, Andi Deezca Pravidhia Aulia Rahman Basri saat peluncuran program di Kecamatan Tenggarong, Senin (28/7/2025).

Menurutnya, perempuan kepala keluarga memiliki peran strategis dalam membentuk generasi masa depan. Oleh karena itu, mereka perlu didukung dengan pelatihan keterampilan, penguatan mental, serta akses ekonomi yang lebih luas.

Baca  Hadiri HUT ke-5 PT MGRM, Didi Harap Dapat Berikan Kontribusi Signifikan bagi Kukar

“Melalui program ini, kami ingin memastikan para Pekka tidak berjalan sendiri. Pemerintah hadir untuk mendampingi agar mereka bisa lebih berdaya dan mandiri,” tegas Andi Deezca.

Program Perkakas Diri juga dirancang untuk membentuk jejaring antar-Pekka, memberikan pelatihan sesuai potensi masing-masing, serta membuka akses pemasaran lewat gerai khusus bernama PIJAR (Perempuan Inspiratif Jual Asa dan Rasa).

Kepala Bidang PUG, PP, dan PSDGA DP3A Kukar, Chalimatus Sa’diah, yang juga penggagas program, menambahkan bahwa kehadiran program ini diharapkan dapat menghapus stigma negatif terhadap perempuan kepala keluarga.

Baca  Edi Damansyah Buka Turnamen Sepakbola Liga Desa Sabintulung 2024

“Pekka bukan sekadar label janda. Banyak di antara mereka adalah perempuan tangguh yang harus menggantikan peran suami karena berbagai kondisi. Inilah yang ingin kita dukung bersama,” ungkapnya.(ndi/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button