
Editorialkaltim.com – Pemerintah menargetkan seluruh desa di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, bakal teraliri listrik PLN 100 persen pada 2027. Upaya ini dilakukan melalui alokasi APBN dan kerja sama dengan perusahaan kelapa sawit.
“Targetnya 100 persen desa teraliri listrik pada 2027,” kata Manager UP2K Kaltim, Nur Hakim, saat mendampingi kunjungan Gubernur Kaltim H Rudy Mas’ud (Harum) di Sangkulirang, Kutai Timur, Senin (14/7/2025).
Saat ini, dari total 141 desa di Kutai Timur, masih ada 26 desa yang belum menikmati listrik PLN. Bahkan ada pula desa yang sudah berlistrik, namun hanya menyala 12 jam per hari, seperti Desa Manubar dan Manubar Dalam di Kecamatan Sandaran.
Menurut Nur Hakim, untuk mempercepat elektrifikasi, PLN juga menggandeng perusahaan kelapa sawit seperti PT Bumi Mas Agro (BMA) yang menyuplai kelebihan daya (excess power) ke jaringan PLN untuk tujuh desa di sekitarnya.
“Dari PT BMA ada daya sekitar 1 MW yang dimanfaatkan, dialirkan 50–500 kW ke masyarakat melalui interkoneksi dengan PLN,” jelasnya.
Gubernur Harum menyambut baik langkah PLN memanfaatkan potensi energi baru terbarukan (EBT) dari limbah kelapa sawit sebagai solusi energi di desa. Menurutnya, tandan kosong, cangkang, hingga limbah cair sawit (POME) bisa diolah menjadi biomassa atau biogas yang bermanfaat untuk pembangkit.
“Energi listrik dari pabrik sawit bisa diberikan ke masyarakat sekitar dan diatur lewat sistem PLN,” ujar Harum.
Ia menegaskan, optimalisasi energi dari limbah sawit bukan hanya untuk mengejar target elektrifikasi, tetapi juga bagian dari komitmen energi hijau di Kaltim.(ndi/adv diskominfokaltim)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.