
Editorialkaltim.com – Pada pagi dan sore hari, pemandangan warga berlari kecil atau berjalan santai di atas jembatan kerap terlihat di Samarinda. Semangat mereka untuk menjaga kebugaran tubuh memang patut dihargai, namun aktivitas ini justru menimbulkan kekhawatiran baru.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, mengingatkan bahwa jembatan bukanlah area yang dirancang untuk olahraga. Menurutnya, keberadaan jembatan sepenuhnya diperuntukkan bagi kendaraan yang melintas, mulai dari sepeda motor hingga truk besar.
“Kalau kita bicara aturan, jembatan itu memang jalur lalu lintas. Jadi tidak boleh digunakan untuk kegiatan lain, apalagi olahraga yang bisa mengganggu arus kendaraan,” ujar Novan.
Ia menilai, selain melanggar fungsi, kebiasaan itu juga rawan menimbulkan kecelakaan. Arus kendaraan yang padat bisa membahayakan warga yang beraktivitas fisik di area tersebut.
“Risikonya besar. Jangankan untuk olahraga, menghentikan kendaraan saja tidak diperbolehkan karena sangat berbahaya,” jelasnya.
Novan lantas mengimbau masyarakat agar menyalurkan semangat olahraganya di lokasi yang lebih aman, misalnya lapangan, taman, atau lingkungan perumahan. Menurutnya, menjaga kesehatan tubuh tetap bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan keselamatan.
“Kami tidak melarang masyarakat untuk berolahraga. Justru kami mendukung. Tapi carilah tempat yang lebih kondusif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintah hanya ingin memastikan aktivitas masyarakat tetap aman. “Kekhawatiran kami bukan pada olahraganya, tapi risiko kecelakaannya. Jadi mari bersama-sama lebih bijak memilih lokasi,” pungkasnya. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.