
Editorialkaltim.com – Pembangunan terowongan di kawasan Sungai Dama, Samarinda Ilir, menuai perhatian warga sekitar. Sejumlah warga mengaku rumah mereka bergetar setiap kali alat berat beroperasi di lokasi proyek.
Getaran itu menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan bangunan. Beberapa warga bahkan sempat memeriksa dinding rumah mereka karena takut muncul retakan. Meski belum ada laporan kerusakan serius, rasa cemas tetap menghantui karena aktivitas proyek berlangsung hampir setiap hari.
“Kalau siang terasa banget, apalagi waktu alat berat jalan. Kami cuma takut nanti dinding rumah jadi retak,” kata salah satu warga yang rumahnya berjarak beberapa meter dari lokasi proyek.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Samarinda, Helmi Abdullah, meminta pihak kontraktor dan instansi terkait segera turun ke lapangan untuk mengevaluasi dampak pekerjaan tersebut. Ia menegaskan, proyek pembangunan tidak boleh menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Pembangunan itu penting, tapi jangan sampai bikin warga tidak nyaman. Kalau memang ada getaran, pihak proyek harus turun langsung memastikan kondisi di sekitar lokasi,” ujar Helmi, Kamis (16/10/2025).
Helmi menekankan pentingnya komunikasi antara pelaksana proyek dan warga terdampak. Pemerintah juga diminta aktif mengawasi agar tahapan pembangunan memperhatikan aspek keselamatan lingkungan dan keamanan bangunan sekitar.
“Warga jangan dibiarkan menebak-nebak. Kalau memang aman, jelaskan secara terbuka. Tapi kalau ada potensi gangguan, segera cari solusi bersama,” tegasnya.
Ia berharap persoalan ini tidak berkembang menjadi polemik. Menurutnya, warga hanya ingin kepastian dan rasa aman selama proyek berjalan.
“Prinsipnya, kita semua mendukung pembangunan. Tapi kota harus maju tanpa membuat warganya khawatir,” pungkas Helmi.(nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.