Editorialkaltim.com – Layanan air bersih di Kota Samarinda kembali dikeluhkan warga. Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyoroti kualitas dan distribusi air yang belum merata di sejumlah wilayah. Ia menegaskan, air bersih adalah hak dasar yang seharusnya bisa dinikmati seluruh masyarakat tanpa gangguan.
Beberapa kawasan seperti Samarinda Seberang, Loa Janan Ilir, dan Sungai Pinang disebut kerap mengalami air keruh, berbau tanah, atau bahkan mati total. “Kadang air keruh, kadang mati total. Kami harus beli air atau menunggu lama,” keluh seorang warga di Samarinda Seberang.
Deni menilai masalah air bersih ini bukan sekadar soal jaringan pipa, tapi juga soal respons cepat dari pihak pengelola ketika terjadi gangguan. Menurutnya, warga berhak mendapatkan penjelasan dan kepastian setiap kali aliran air terganggu.
“Air bersih adalah kebutuhan utama. Kalau distribusi terganggu atau kualitasnya buruk, dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Ini harus jadi perhatian serius,” kata Deni, Kamis (16/10/2025).
Ia meminta PDAM Samarinda melakukan perbaikan menyeluruh pada jaringan, termasuk membersihkan endapan yang menyebabkan air keruh dan memastikan aliran air berjalan lancar di semua wilayah.
“Pelayanan air bersih bukan cuma soal air mengalir. Ini soal kenyamanan dan keamanan warga. Setiap gangguan harus segera direspons, dan masyarakat diberi informasi yang jelas,” ujarnya.
Deni menegaskan, keberhasilan pelayanan air bersih diukur dari kepuasan masyarakat, bukan sekadar dari laporan teknis. Ia berharap kerja sama antara pemerintah, PDAM, dan warga bisa mempercepat perbaikan layanan.
“Kita ingin setiap warga Samarinda bisa menikmati air bersih yang layak dan aman. Kota ini harus tumbuh, tapi warganya juga harus nyaman,” pungkasnya.(nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
