gratispoll
KaltimKukar

Warga Adat Jembayan Geram, Kades Dituding Abaikan Budaya

Ketua Lembaga Adat Jembayan, Sopyan (Foto: Editorialkaltim/Fitra)

Editorialkaltim.com – Puluhan warga dan tokoh adat Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang Banmus DPRD Kukar, Senin (11/8/2025). Mereka menyuarakan kekecewaan terhadap Kepala Desa Jembayan, Erwin, yang dinilai tidak mempedulikan kelestarian adat dan budaya setempat.

Ketua Lembaga Adat Jembayan, Sopyan, mengatakan bahwa permasalahan ini sudah berlangsung cukup lama. Namun, kesabaran warga telah mencapai batas, sehingga DPRD diminta ikut memediasi dan mencari jalan keluar.

Baca  DPRD Kaltim Matangkan Ranperda Perlindungan Lingkungan, Bahas Sanksi hingga Reklamasi Tambang

“Kami bersyukur DPRD sudah memfasilitasi pertemuan ini,” ujarnya.

Menurut Sopyan, kewajiban pemerintah desa untuk mendukung kegiatan adat selama ini diabaikan. Ia menilai minimnya dukungan dari Kepala Desa membuat masyarakat khawatir tradisi akan terhambat.

“Kalau dibiarkan, adat dan budaya kita bisa terganggu. Warga pun berharap ada pergantian kepemimpinan,” tegasnya.

Ketegangan memuncak saat perayaan hiburan rakyat dalam rangka Hari Jadi Jembayan dua pekan lalu. Sopyan menilai, sikap Kepala Desa saat itu kurang menghargai panitia dan masyarakat, termasuk pernyataan soal kebersihan yang dianggap merendahkan.

Baca  Desa Jembayan Tengah Siap Laksanakan Festival Kampung Seraung Juni Mendatang 

“Acara baru saja selesai, tapi seperti kami tidak bertanggung jawab. Saya kecewa, ini tanah kelahiran saya,” ucapnya.

Persoalan lain yang ikut memicu kemarahan warga adalah beredarnya video yang menunjukkan Kepala Desa menantang seorang kepala adat untuk berduel.

“Untuk detailnya, rekan-rekan lain bisa menjelaskan,” kata Sopyan.

Ia juga menuding ada intimidasi terhadap warga yang hendak mengikuti aksi penyampaian pendapat pada 31 Juli lalu, seperti ancaman dicabutnya bantuan hingga dilaporkan ke pihak berwajib jika tetap ikut aksi.

Baca  Dituding Abaikan Adat, Kades Jembayan Sebut Fitnah dan Tendensius

Di luar konflik adat, Sopyan menyoroti kinerja pemerintah desa di bidang pembangunan yang dinilai tidak menunjukkan kemajuan berarti sejak Erwin resmi menjabat pada 2022.

“Warga merasa belum ada perubahan signifikan,” pungkasnya.(ftr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya

Related Articles

Back to top button