Wapres Ma’ruf Amin Minta Ada Seleksi Produk dari Perusahaan yang Dukung Israel

Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin (Foto: Dok Setwapres)

Editorialkaltim.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengadvokasi pentingnya penerbitan daftar perusahaan dan produk yang dianggap terafiliasi atau memberikan bantuan kepada Israel.

Hal tersebut disampaikan Ma’ruf Amin usai memberikan Orasi Ilmiah pada Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Nusantara (UNINUS) di Aula UNINUS, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Sekejati, Kec. Buah Batu, Kota Bandung, Kamis (16/11/2023).

“Memang itu nanti harus pemerintah atau pihak-pihak yang tertentu yang harus juga menyeleksi,” ungkap Wapres.

Langkah ini, kata Wapres, merupakan tindak lanjut dari fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait konflik bersenjata di Jalur Gaza.

Wapres menekankan kebutuhan akan daftar tersebut, mengingat MUI belum secara eksplisit merinci perusahaan atau produk yang pro-Israel. Dengan adanya seleksi tersebut, diharapkan tidak ada perusahaan yang sebenarnya tidak mendukung Israel, namun ikut terkena dampak.

“MUI kan tidak mengatakan perusahaan ini, perusahaan ini, nanti diseleksi perusahaan-perusahaan apa saja yang memang itu dianggap berafiliasi dan memberikan bantuan. Sebab kalau tidak, nanti kemana-mana, ini supaya nanti jangan merugikan banyak pihak,” terang Wapres.

Dalam penjelasannya, Wapres menegaskan bahwa tujuan utama fatwa MUI adalah mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menghentikan kebiadaban Israel di Gaza. Dengan mendorong transparansi terkait afiliasi perusahaan, diharapkan upaya ini dapat memberikan dukungan konkret terhadap upaya internasional untuk mewujudkan perdamaian di kawasan konflik tersebut.

“Sekarang sudah dianggap sebagai genosida, sudah pembunuhan masal, ini harus ada berbagai upaya,” pungkasnya. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version