
Editorialkaltim.com – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menghadiri kegiatan Donor Darah, Bakti Sosial, dan Seminar Kesehatan yang diadakan dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Kegiatan yang bertempat di Balai Wantilan Pura Buana, Salebba Bontang, ini berlangsung Minggu (9/3/2025) pagi dan dihadiri pula Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bontang, I Wayan Santika, serta Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Bontang, Ida Ayu Sugiartini.
Wali Kota Bontang dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai simbol toleransi dan harmoni antarumat beragama di kota tersebut.
“Ini adalah wujud nyata dari akulturasi budaya yang kita bangun di Bontang. Perbedaan yang ada harus kita jadikan kekuatan dalam membangun harmoni dan toleransi,” ucap Neni.
Neni juga menyinggung isu peningkatan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Bontang.
“Tren KDRT meningkat sekitar 10 persen. Ini harus kita tanggapi dengan serius. Saya mengajak pemuka agama dan tokoh masyarakat untuk aktif berperan serta dalam menekan angka KDRT,” lanjutnya.
Dalam acara tersebut, Neni juga berbicara mengenai tantangan yang dihadapi Bontang, termasuk peningkatan jumlah penduduk yang kini mencapai 191 ribu jiwa, serta migrasi yang tinggi ke kota tersebut.
“Kita perlu transformasi sosial dan ekonomi untuk menjawab tantangan ini, demi mewujudkan Bontang sebagai kota yang maju dan berkelanjutan,” tutur Wali Kota.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.