KukarSamarinda

Wabup Rendi Solihin Prihatin Marak Laka Air, Minta Dishub Anggarkan Bantuan Pelampung

Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin. (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin prihatin terhadap maraknya kecelakaan air (laka air) di perairan sungai mahakam, Kutai Kartanegara.

Berdasarkan catatan Basarnas Kalimantan Timur, kasus laka air memang paling banyak terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Teranyar, selama dua hari terakhir terdapat dua kasus laka air di Desa Separi, Kecamatan Tenggarong Seberang dan Kelurahan Sangasanga Muara, Kecamatan Sangasanga. 

Kedua laka air ini terjadi karena kerusakan mesin. Hingga mengakibatkan sebanyak tiga orang menghilang dan tenggelam.

Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin pun meminta Dinas Perhubungan untuk membuat standar keselamatan pelayaran.

Masyarakat yang menggunakan alat transportasi kapal untuk beraktifitas diwajibkan menggunakan atribut pelampung.

Baca  Samri Dorong Pemkot Optimalkan Peran CSR untuk Masyarakat Samarinda

“Saya minta Dinas Perhubungan Kukar menganggarkan bantuan pengadaan pelampung untuk masyarakat pengguna transportasi sungai,” katanya, Kamis (6/7/2023).

Merespon cepat, Kepala Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara Junaidi mengaku telah mengalokasi anggaran pengadaan pelampung.

Sebanyak 500 unit pelampung akan direalisasikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan 2023.

Ratusan unit pelampung tersebut diperuntukkan bagi pengelola jasa transportasi sungai dan pengelola wisata air di Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Kita harap bukan hanya dari Dishub Kukar, tapi ada juga bantuan pelampung dari swasta, provinsi dan kementrian untuk mendukung itu,” kata Junaidi.

Baca  Dewan Samarinda Kritik RUU Kesehatan Omnibus Law

Ia menjelaskan, sebenarnya kewenangan keamanan dan keselamatan pelayaran berada pada Kementerian Perhubungan RI melalui KSOP dan BPTD.

Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara hanya bisa melakukan beberapa langkah pengawasan terhadap transportasi sungai antar desa ke desa di Kukar.

“Kami tempatkan petugas di beberapa tempat untuk mengimbau keselamatan transportasi sungai. Dishub juga sudah memasang himbauan keselamatan pelayaran di dermaga yang ada,” kata Junaidi.

Meski tidak punya kewenangan, namun Dinas Perhubungan Kukar tak tinggal diam. Mereka telah mendata masyarakat yang memiliki usaha pelayaran rakyat.

Selain itu, Dinas Perhubungan Kukar juga memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi keamanaan dan keselamatan, serta proses perizinan legalitas usaha transportasi sungai.

Baca  Kukar Luncurkan Program Dunia Usaha Ramah Lingkungan: Sasaran Penanaman 1 Juta Pohon

“Setelah sosialisasi, Dishub memfasilitasi warga untuk memenuhi persyaratan dengan mengundang BPTD untuk mengeluarkan sertifikasi kapal,” jelasnya.

Junaidi mengimbau, pengusaha pelayaran rakyat yang menggunakan jalur sungai wajib memperhatikan keselamatan para pengguna.

Mengingat, aktifitas masyarakat di Kutai Kartanegara yang memilih menggunakan jalur sungai cukup tinggi.

“Pengusaha harus memperhatikan keamanan dan keselamatan masyarakat pengguna. Warga juga harus hati-hati, lihat kelayakan kapal sebelum nyebrang,” tutupnya. (ads/nfa)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button