
Editorialkaltim.com — Sebuah video berdurasi 51 detik yang menunjukkan sejumlah pegawai diduga Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berpesta di dalam kantor viral di media sosial. Aksi mereka menuai kecaman warganet lantaran dinilai melanggar etika sebagai abdi negara.
Dalam rekaman yang beredar sejak akhir pekan lalu, terlihat beberapa orang berjoget di atas meja kantor dengan iringan musik.
Tak hanya itu, aksi sawer uang dan sejumlah botol minuman keras juga tampak tergeletak di meja. Video tersebut memicu gelombang kritik, mendesak pemerintah daerah mengambil tindakan tegas.
Menanggapi hal itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman angkat bicara. Ia mengaku telah memerintahkan Komisi Disiplin Pegawai Pemkab Kutim untuk menginvestigasi dugaan pelanggaran disiplin oleh pegawai Dinas PUPR setempat.
“Saya sudah instruksikan Komisi Disiplin Pegawai untuk melakukan investigasi guna menyelidiki dugaan pelanggaran disiplin oleh pegawai lingkup Dinas PUPR Kutim,” tegas Ardiansyah dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Didampingi Wakil Bupati terpilih H Mahyunadi usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Kementerian Dalam Negeri, Ardiansyah menjelaskan, investigasi akan dipimpin Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim selaku pembina kepegawaian. Tim tersebut melibatkan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Inspektorat wilayah, Bagian Hukum, hingga jajaran Dinas PUPR sendiri.
“Hari ini, Komisi Disiplin sudah mulai melakukan investigasi,” ujarnya.
Hasil investigasi ini akan menjadi dasar penentuan sanksi, mulai dari ringan, sedang, hingga berat, tergantung temuan tim. Ardiansyah mengakui, setelah menonton video tersebut, tindakan para ASN itu sudah melampaui batas kewajaran.
“Kalau hanya melepas penat dengan karaoke biasa, mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi kalau sampai naik ke meja dan melakukan hal yang tidak pantas, itu keterlaluan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan seluruh ASN di Kutim, baik PNS maupun PPPK, untuk selalu menjaga etika di mana pun berada. Menurutnya, ASN bukan hanya pelayan masyarakat, tetapi juga harus menjadi contoh dalam bersikap.
“Ini momentum untuk mengevaluasi kedisiplinan. Saya tidak ingin insiden seperti ini terulang,” tambahnya.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya