gratispoll
InfografisNasional

Transfer ke Daerah 2026 Turun Tajam, 93% Daerah Masih Bergantung pada Pusat

Infografis Transfer ke Daerah 2026 Turun Tajam (Foto: Editorialkaltim/Jumadin)

Editorialkaltim.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat adanya penurunan signifikan dalam alokasi transfer ke daerah pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Anggaran yang sebelumnya diproyeksikan sebesar Rp864 triliun pada outlook 2025, dipangkas menjadi Rp650 triliun pada RAPBN 2026. Penurunan tersebut mencapai 24,6 persen, menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah penganggaran.

Data Kemenkeu menunjukkan, dalam lima tahun terakhir anggaran transfer ke daerah cenderung mengalami kenaikan. Pada 2020 tercatat Rp762 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp785 triliun pada 2021, Rp816 triliun pada 2022, Rp825 triliun pada 2023, hingga mencapai Rp863 triliun pada 2024. Namun tren positif itu terhenti dengan adanya penurunan tajam pada RAPBN 2026.

Baca  Gerindra Puncaki Penilaian Keterbukaan Keuangan Partai, Cetak Skor Tertinggi di Laporan TII-KPK 2023

Meski begitu, realita di lapangan menunjukkan mayoritas daerah di Indonesia masih belum mampu berdiri sendiri secara fiskal. Berdasarkan data Kemenkeu, sebanyak 93 persen daerah pada 2025 masih tergolong lemah karena bergantung penuh pada dana transfer pusat.

Dalam pemetaan kapasitas fiskal, hanya sebagian kecil wilayah yang dinilai kuat. Tercatat hanya 4 kabupaten dan 11 kota yang memiliki kapasitas fiskal tinggi, artinya Pendapatan Asli Daerah (PAD) mereka lebih besar dibanding dana transfer pusat.

Baca  Basuki Hadimuljono hingga Sri Mulyani Dapat Gaji Capai Rp32 Juta di Komite Tapera

Sementara itu, kategori sedang hanya dihuni oleh 4 kabupaten dan 12 kota. Adapun sisanya, yakni 407 kabupaten dan 70 kota, masuk kategori lemah karena PAD jauh di bawah ketergantungan dana transfer.

Kemenkeu menekankan, daerah dengan kapasitas fiskal kuat pada umumnya mampu menggali potensi PAD melalui pajak daerah, retribusi, maupun optimalisasi aset. Namun kondisi tersebut belum menjadi cerminan mayoritas wilayah Indonesia.

Baca  Elektabilitas Terbaru Capres-Cawapres Jelang Pencoblosan Versi Indikator Politik

Penurunan anggaran transfer ke daerah ini dikhawatirkan menambah tantangan bagi daerah yang masih bergantung pada pusat. Oleh karena itu, pemerintah mendorong agar daerah semakin kreatif dalam memperluas sumber-sumber PAD untuk menjaga keberlanjutan pembangunan daerah.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button