Tolak PPN 12%, DPR Duga Cegah Akses Pendidikan Berkualitas
Editorialkaltim.com – Kebijakan pemerintah yang akan menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen terhadap sekolah berstandar internasional mulai 1 Januari 2025 mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Anggota DPR RI, Novita Hardini, menjadi salah satu yang vokal menentang kebijakan ini karena dinilai dapat menghambat akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat.
Novita mengemukakan sekolah internasional bukan hanya tentang fasilitas mewah, tetapi juga sarana pendidikan yang memenuhi standar global dan mendorong peningkatan kualitas sekolah nasional.
“Sekolah internasional memberikan benchmark dan motivasi untuk sekolah-sekolah di Indonesia agar lebih kompetitif di tingkat global,” ujar Novita dalam keterangan resminya dari laman resmi DPR RI.
Menurut politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan itu, banyak orang tua yang memilih sekolah internasional tidak semata-mata karena berada di kelas atas, namun lebih karena keinginan kuat memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka.
“Kenaikan PPN ini akan memperlebar jurang akses pendidikan yang berkualitas di Indonesia, membuat sekolah internasional menjadi lebih tidak terjangkau,” jelas Novita.
Ia menambahkan bahwa dampak dari kebijakan ini sangat luas, mulai dari meningkatnya biaya operasional sekolah yang sangat bergantung pada sumber daya global seperti teknologi dan kurikulum internasional, hingga potensi kehilangan siswa yang berdampak pada investasi asing di bidang pendidikan.
Lebih jauh, Novita meminta pemerintah untuk mempertimbangkan ulang kebijakan ini.
“Kita harus berpikir jangka panjang dan memastikan kebijakan pajak ini tidak menghambat peningkatan mutu pendidikan nasional dan membuat pendidikan berkualitas semakin tidak terjangkau,” tegasnya.
Data ISC Research menunjukkan bahwa terdapat 198 sekolah internasional di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah sekolah berstandar internasional terbanyak di Asia Tenggara. Dengan pertumbuhan siswa dari 67.000 pada 2023 menjadi 72.000 pada 2024, Novita berharap pertumbuhan ini dapat mendorong peningkatan standar pendidikan di seluruh Indonesia.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.