gratispoll
KaltimSamarinda

Tingkatkan Kualitas Penyuluh Agama, MUI dan FKUB Kaltim Gelar Seminar Public Speaking

Suasana pelatihan Public Speaking Bagi Tokoh Muda Lintas Agama di Ruang Kertanegara Hotel Bumi Senyiur, Rabu (17/9/2025).(Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kaltim melaksanakan pelatihan Public Speaking bagi Tokoh Muda Lintas Agama di Ruang Kertanegara Hotel Bumi Senyiur, Rabu (17/9/2025). Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 50 peserta yang berasal dari perwakilan penyuluh agama di Kaltim. Mengusung tema “Membangun Percaya Diri Sebagai Pembicara” diharapkan melahirkan penyuluh agama yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim KH. Muhammad Rasyid menyebut kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi khususnya penyuluh agama di Kaltim. Selain itu para peserta juga dibekali keterampilan berbicara yang baik agar mampu menyesuaikan dengan audiens saat melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Baca  Salehuddin Dorong Kenaikan Insentif Guru Swasta

“Jadi, para tokoh muda dari semua agama kita undang untuk satu pelatihan di samping menyiapkan kemampuan berbicaranya, berkomunikasinya juga mengakrabkan antar semua agama,” ujarnya usai acara berakhir.

Penyuluh agama yang dilibatkan merupakan orang yang memiliki peranan penting dalam agama tersebut. Tokoh yang suaranya banyak didengar. Semisal dalam Islam disebut dengan ustaz, dan pendeta atau uskup untuk agama Kristen, serta lainnya.

Baca  MUI Kaltim Matangkan Persiapan Rakornas Pinbas 2025

“Nanti kalau ada persoalan dia perlu menyampaikan bagaimana solusi yang harus kita ambil dan itu harus punya keterampilan yang memadai,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan, tantangan saat ini cukup beragam. Masyarakat sering mengalami konflik akibat komunikasi yang kurang baik di antara mereka. Sehingga penyuluh agama diharapkan menjadi jembatan untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Tokoh muda lintas agama dilatih untuk bagaimana menghadapi tantangan ke depan lewat keterampilan berkomunikasi,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia berharap kemampuan penyuluh agama yang sudah dilatih dapat menyampaikan pesan agama tanpa menimbulkan konflik atau isu SARA. Selain itu dapat meminimalisir terjadinya konflik di tengah derasnya arus informasi yang ada saat ini.

Baca  Rakornas Pinbas 2025 Resmi Dibuka, Peserta Akan Kunjungi IKN

“Harapan kita adalah bisa menangkal berbagai hal yang sifatnya kemudian bisa menyampaikan informasi-informasi yang benar dan apa yang disampaikan didengar oleh siapa yang mereka temui. Itu tujuan kita sebenarnya,” pungkasnya. (adr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button