Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, MTQ Expo Nasional Gelar Talkshow Keuangan Sosial Syariah
Editorialkaltim.com – Masih dalam rangkaian kegiatan Pameran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX Kaltim 2024. Dilaksanakan Talkshow Keuangan Sosial Syariah, Selasa (10/09/2024) di Convention Hall Samarinda. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman dan literasi keuangan Sosial Syariah bagi masyarkat umum.
Talkshow ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk lembaga keuangan syariah, organisasi wakaf, dan lembaga pengelola zakat, serta dihadiri oleh masyarakat umum yang antusias untuk memahami lebih dalam tentang keuangan sosial syariah.
Pemateri terdiri dari ketua BWI provinsi Kaltim, M. Kusasi, Wakil Ketua III Baznaz provinsi Kaltim, Badrus Syamsi dan Irwan Kurniawan Kepala Tim Implementasi Ekonomi Daerah Kantor Perwakilan BI Kaltim.
Pertama, Irwan memaparkan meteri tentang peran penting keuangan sosial syariah dalam memperkuat perekonomian nasional. Irwan menjelaskan bagaimana instrumen keuangan syariah, seperti sukuk dan mudharabah, dapat membantu memperluas basis investasi dan mendorong pertumbuhan sektor riil.
Selain itu Irwan menjelaskan bagaimana keuangan sosial syariah dapat meningkatkan inklusi keuangan dengan menawarkan produk yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, menjangkau lapisan masyarakat yang selama ini terpinggirkan dari sistem keuangan konvensional.
“Potensi dari keuangan sosial syariah kedepannya dapat menyerap dan dan meningkatkan daya tahan ekonomi nasional,” tegasnya.
Diskusi berikutnya disampaikan Ahmad Kusasi yang menjelaskan tentang wakaf. Wakaf sebagai salah satu instrumen filantropi dalam sistem keuangan sosial syariah.
Dalam penjelasannya diuraikan bagaimana wakaf dapat dimanfaatkan untuk berbagai proyek sosial dan ekonomi, mulai dari pembangunan infrastruktur publik hingga pendidikan dan kesehatan.
Beberapa hal yang diterankan mengenai wakaf terdiri dari wakaf uang dan wakaf melalui uang. Wakaf uang adalah harta yang diberikan kepada pengelola wakaf yang dapat digunakan untuk sebaik-baiknya orang banyak. Kendati demikian Kusasi menegaskan wakaf uang tersebut tidak boleh berkurang nilainya.
Adapun wakaf melalui uang dapat digunakan untuk membeli berbagamacam hal untuk kepentingan masyarakat umum. Seperti bahan bangunan pembangunan masjid maupun sarana dan prasana masjid.
Kusasi menyebut jumlah wakaf uang yang terkumpul di Kaltim 1,2 miliar. Kemudian wakaf melalui sebanyak 250 juta. Wakaf melalui uang tersebut sebagian besar diperoleh dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
“250 juta itu diperoleh dari wakaf teman-teman banyak kementerian agama,” ungkapanya.
Mereka juga menggarisbawahi pentingnya pengelolaan wakaf yang profesional dan transparan agar manfaat wakaf dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat luas.
Talkshow ini juga mengeksplorasi tata kelola zakat, sebuah komponen kunci dalam keuangan sosial syariah. Badrus Syamsi menjelaskan mekanisme pengumpulan dan distribusi zakat yang efektif untuk memastikan bahwa dana zakat tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal dapat dilihat dari beberapa bantuan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa melalui dana zakat yang terima.
Tahun 2024 zakat yang diterima dari unmul sekitar 30 juta dan kami kembalikan sebanyak 150 juta,” ujarnya.
“UINSI Unit Pengumpul Zakat (UPZ) memberikan sumbangan 25 juta setiap bulannya,” tambahnya.
Badrus juga menekankan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat agar dapat meningkatkan kepercayaan publik dan memaksimalkan manfaat sosial dari zakat. Selain itu diharapkan partisipasi masyarakat tentang zakat semakin meningkat setiap waktunya. (Adr)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
