Terowongan Yang Belum Kunjung Selesai, Samri Sebut Awal Pembangunan Meragukan
Editorialkaltim.com – Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Samri Shaputra mengungkapkan kekhawatiran terkait pembangunan terowongan yang masih berlangsung. Menurut Samri, sebelum proyek dimulai, kontraktor telah dipanggil untuk mempresentasikan pengalaman serupa yang telah dilakukan di Indonesia.
Samri menekankan ada perbedaan signifikan antara kondisi tanah di Jawa dan di Kalimantan yang mempengaruhi pembangunan. “Sebenarnya kalau membandingkan Jawa dan di sini sangat jauh berbeda. Tanah kita itu beda sama Jawa, Jawa itu tanahnya keras kita di sini labil dan raja longsor,” ujarnya pada Rabu (19/6/2024).
Awalnya, Samri ragu terhadap kekuatan terowongan tersebut, mempertimbangkan kekhawatiran masyarakat yang akan melintas di bawahnya. Ia menyampaikan alternatif yang lebih tepat mungkin adalah pemotongan gunung atau pembangunan flyover, namun kedua opsi ini ditolak karena biaya yang lebih tinggi.
Meskipun biaya awal pembangunan terowongan lebih rendah dibandingkan dengan flyover, Samri menyoroti biaya perawatan dan operasional jangka panjang bisa sangat besar. “Katakanlah ini murah bikin terowongan, murah di awal tapi mahal berkelanjutan sampai kita mati yang saya bilang mahal berkelanjutan itu lampu harus nyala 24 jam blower harus nyala 24 jam itu bukan uang sedikit, bayar tiap bulan,” tutupnya.(adr/shn/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.