Editorialkaltim.com – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Elnatan Pasambe menyebut jika persoalan pendistribusian air bersih belum sepenuhnya merata, terlebih di Kecamatan Palaran dan Loa Janan Ilir.
“Kendalanya adalah pengelolaannya. Selain itu, keberadaan pihak swasta yang mengelola layanan air bersih di beberapa wilayah juga menjadi tantangan tersendiri,” kata Elnatan, Selasa (29/4/2025).
Lebih lanjut, kendala dari pendistribusian air adalah keterbatasan infrastruktur jaringan pipa sekunder milik PDAM yang belum menjangkau seluruh pemukiman.
“Akan tetapi, sesuai dengan program Wali Kota Samarinda, untuk lima tahun ke depan, akses air bersih menjangkau seluruh warga Samarinda,” ujarnya lagi.
Diketahui, saat ini PDAM hanya mampu melayani rumah tangga yang berada dalam radius 100 meter dari jaringan pipa sekunder. Pada luar radius itu, tekanan air melemah, bahkan air tidak mengalir. Hal ini, membuat sebagian masyarakat untuk menggunakan sumur bor atau membeli dari penyedia air swasta.
“Tantangan dari keluhan masyarakat ini adalah anggaran yang terbatas, dan jaringan pipa sekunder,” beber Elnatan.
Ia juga berkomitmen akan mengawal janji Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk memperluas jangkauan distribusi air bersih. Salah satunya adalah mendorong alokasi anggaran tambahan, baik dari pemerintah pusat maupun kemitraan dengan sektor swasta.
“Kami akan terus mengawal proyek ini akan berjalan sesuai dengan rencana. Kerja sama dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan guna pemerataan distribusi air bersih bisa segera teratasi,” tandasnya. (Nit/Ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
