Internasional

Tentara Israel Menyamar jadi Dokter, Bunuh 3 Militan Hamas di Rumah Sakit

Kerabat berduka di samping jenazah seorang militan Hamas yang tewas menyusul serangan Israel,
di sebuah rumah sakit di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel pada 30 Januari 2024
(Foto:Reuters/Raneen Sawafta)

Editorialkaltim.com – Pasukan komando Israel yang menyamar sebagai petugas medis dan perempuan Muslim mengeksekusi serangan rahasia di sebuah rumah sakit di kota Jenin, Tepi Barat. Dalam operasi yang terjadi pada hari Selasa (30/1/2024), tiga militan Palestina tewas, termasuk salah satu yang terbaring lumpuh di tempat tidur.

Operasi gabungan yang dilakukan oleh militer Israel, layanan keamanan Shin Bet, dan polisi perbatasan, menargetkan rumah sakit Ibn Sina di Jenin. Jenin merupakan salah satu kota yang paling rentan di Tepi Barat. Militer Israel mengidentifikasi salah satu korban sebagai Mohammad Walid Jalamna, yang diduga merupakan anggota Hamas dan terlibat dalam rencana serangan terhadap Israel.

Baca  Dubes Israel Ngamuk di PBB Usai 143 Negara Setujui Keanggotan Palestina, Langsung Robek Piagam Pakai Mesin

Dua korban lainnya, Basel Al-Ghazzawi dan Mohammad Al-Ghazzawi, diketahui sebagai anggota Brigade Jenin dan sayap bersenjata Jihad Islam. Dalam operasi ini, pasukan Israel berhasil menemukan sebuah pistol di lokasi.

Kementerian kesehatan Palestina telah mengkonfirmasi kejadian tersebut dan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memberikan perlindungan lebih pada pusat kesehatan.

“Okupasi ini melakukan pembantaian baru di dalam rumah sakit,” demikian dikatakan dalam sebuah pernyataan resminya seperti dikutip Reuters pada Rabu (31/1/2024).

Baca  Selandia Baru Gelontorkan Dana Rp 60 Miliar untuk Dukung Remaja yang Patah Hati

Rekaman CCTV yang diperoleh dari rumah sakit menunjukkan sekitar 10 orang berpakaian sipil dan seragam medis, termasuk beberapa yang berkerudung, berjalan melalui lorong dengan membawa senjata serbu.

Kepala militer Israel, Herzi Halevi, dalam pernyataannya menyatakan, “Kami tidak ingin menjadikan rumah sakit sebagai medan perang. Namun, kami lebih bertekad untuk tidak membiarkan rumah sakit di Gaza, Yudea, dan Samaria, serta di Lebanon, menjadi tempat persembunyian bagi teroris.”

Baca  Menlu Retno Desak Eropa Dukung Two-State Solution untuk Atasi Konflik Gaza

Serangan ini menimbulkan kekhawatiran internasional mengenai keselamatan fasilitas kesehatan dan warga sipil di kawasan konflik tersebut. Situasi di Tepi Barat kembali menjadi fokus perhatian dunia menyusul insiden ini. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button