gratispoll
Kukar

Tempe Loa Kulu Jadi Kebanggaan Desa Loh Sumber, Target Ekspor dalam Genggaman

Editorialkaltim.com – Pemerintah Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, menaruh perhatian serius terhadap pengembangan produk tempe khas Loa Kulu. Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, menyatakan bahwa tempe bukan hanya makanan, tetapi telah menjadi identitas lokal dan ikon kuliner yang melekat dengan wilayah mereka.

Sukirno mengungkapkan bahwa sekitar 70 hingga 89 persen produsen tempe Loa Kulu berasal dari Desa Loh Sumber. Namun, menurutnya, selama ini keuntungan tertinggi justru banyak dinikmati oleh pelaku usaha kuliner, bukan para produsen. Karena itu, pihak desa berinisiatif mengembangkan produk turunan tempe agar para pengrajin bisa menikmati nilai tambah ekonomi secara langsung.

Baca  Sekda Sunggono Sebut Kepemimpinan Harus Lanjutkan Pembangunan

“Kita ingin bukan cuma produksi tempe mentah. Tapi juga olahan dengan berbagai rasa dan bentuk. Ini harus kita dorong supaya ekonomi masyarakat juga ikut naik,” ujarnya.

Langkah pengembangan dilakukan melalui kolaborasi bersama Tim Penggerak PKK dan dukungan perusahaan swasta seperti PT MHU. Proses produksi dan pengemasan melibatkan warga desa, termasuk pelajar yang membantu dalam pengemasan, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Baca  Bankaltimtara dan Pemkab Kukar Bersinergi Wujudkan Ekonomi Mikro yang Inklusif

“Alhamdulillah, sekarang adik-adik sekolah juga ikut bantu. Ini bukan cuma soal tempe, tapi bagaimana kita mengurangi pengangguran di desa,” tambah Sukirno.

Saat ini, tempe Loa Kulu sudah masuk jalur distribusi PT MHU, bahkan dijadikan oleh-oleh khas. Permintaan pasar terus meningkat, namun produksi masih terbatas karena belum terpenuhinya beberapa persyaratan seperti sertifikasi halal. Sukirno mengatakan sertifikasi tersebut sedang dalam proses penyelesaian untuk membuka peluang masuk ke minimarket dan pasar luar daerah.

“Kalau semua persyaratan lengkap, insyaallah kita akan launching besar dan ekspor ke luar negeri. PT MHU siap bantu,” ungkapnya penuh optimisme.

Baca  Kukar Alokasikan Rp 300 Miliar untuk Sarana dan Prasarana Sekolah

Lebih dari sekadar ekonomi, Sukirno menekankan bahwa pengembangan tempe Loa Kulu adalah bagian dari strategi pemberdayaan generasi muda untuk menyambut kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kita tidak ingin jadi penonton. Ini soal kemandirian masyarakat, khususnya anak muda. Loa Kulu harus siap bersaing, bukan sekadar menyaksikan perubahan,” tutupnya. (Roro/Adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button