
Editorialkaltim.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan, organisasi masyarakat (ormas) Islam yakni Muhammadiyah yang mendapat izin pengelolaan tambang tetap berpegang pada nilai agama, konstitusi, dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini ia sampaikan usai menghadiri Pengajian Hari Bermuhammadiyah Kaltim, Pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Hizbul Wathan Kaltim, serta peresmian sejumlah fasilitas pendidikan dan keagamaan di Samarinda, Sabtu (22/02/2025).
Ia menyatakan Muhammadiyah masih menunggu izin lokasi sebelum mengambil langkah lebih lanjut. “Kami tidak terburu-buru. Yang penting, pertama, penerimaan pengelolaan tambang bagi Muhammadiyah adalah bagian dari menjalankan agama. Urusan muamalah, termasuk politik, budaya, dan pendidikan, merupakan panggilan agama. Maka cara mengelolanya pun harus berdasar nilai-nilai luhur agama,” ujar paparnya.
Ia juga menekankan keterlibatan Muhammadiyah dalam pengelolaan tambang sejalan dengan konstitusi.
“Ketika pemerintah sudah memberi legalitas lewat keputusan presiden dan meskipun ada gugatan di Mahkamah Konstitusi, keputusan tetap dimenangkan. Artinya, Muhammadiyah selalu menjalankan program yang sejalan dengan konstitusi. Jadi jangan dianggap ormas-ormas ini keluar dari koridor hukum. Kalau bertentangan dengan konstitusi, kami tidak akan ambil,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan tujuan utama Muhammadiyah dalam pengelolaan tambang bukanlah mengejar keuntungan, melainkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Muhammadiyah sudah berkiprah di bidang pendidikan dan kesehatan. Sekarang, kami masuk ke bidang ekonomi agar umat dan bangsa kita lebih berdaya. Jangan hanya berteriak soal kemandirian bangsa jika kekuatan ekonominya masih lemah,” jelasnya.
Selain itu, ia memastikan aspek lingkungan tetap menjadi prioritas Muhammadiyah dalam mengelola tambang.
“Kami tetap menjaga lingkungan. Cara pengelolaan, kebijakan, dan pendayagunaan sumber daya harus dilakukan dengan prinsip keberlanjutan,” pungkasnya.
Dengan prinsip tersebut, Muhammadiyah berkomitmen untuk memastikan dalam setiap langkah pengelolaan tambang tidak hanya berorientasi pada kepentingan ekonomi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. (Adr/Adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.