Talkshow Zakat Internasional Tingkatkan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan di Kaltim
Editorialkaltim.com – Forum Organisasi Zakat Kalimantan Timur berkolaborasi dengan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda menggelar Talkshow Zakat Internasional. Tema acara adalah “Peran Zakat dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Pengentasan Kemiskinan di Kalimantan Timur,” yang berlangsung pada Sabtu (18/5/2024) di Gedung Odah Bebaya, Kantor Gubernur Kaltim.
Acara ini juga melibatkan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah, Bursa Efek Indonesia, Pemerintah Provinsi Kaltim, dan Kementerian Agama.
Ketua Panitia dan FOZ Kaltim, Sumadi, mengemukakan potensi zakat di Kaltim sangat signifikan, mencapai 31 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang totalnya 22,19 triliun rupiah, dengan potensi zakat sebesar 6,9 triliun rupiah.
“Zakat harus menjadi urunan kita semua untuk memaksimalkan potensi ini dan harus bergandengan tangan dengan stakeholder terkait,” katanya.
Belum semua potensi zakat terserap maksimal. Sumadi mengungkapkan hanya satu persen dari potensi tersebut yang berhasil diserap oleh Badan Amil Zakat Nasional atau Lembaga Amil Zakat.
Staf Ahli Gubernur Bidang SDA Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Rakyat Arif Murdianto, yang mewakili Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni menekankan zakat harus dikelola secara profesional.
“Zakat harus dikelola secara profesional dan akuntabel sebagai bagian dari kebijakan sosial ekonomi,” ungkap Arif Murdianto, Staf Ahli Gubernur Bidang SDA Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Rakyat, yang mewakili Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni.
Pemerintah daerah, menurut Murdianto, bekerja sama dengan lembaga zakat dan ulama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang berzakat.
“Tahun ini target penerimaan zakat di Kaltim mencapai 20 miliar rupiah, naik dari tahun lalu,” jelasnya.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah KDEKS, Bambang Iswanto, menekankan pentingnya zakat dalam memperkuat infrastruktur ekonomi syariah dan mengembangkan sektor-sektor produktif melalui investasi yang sesuai dengan prinsip Islam.
Meritus Muhammad Syukri Salleh dari Universitas Sains Malaysia berbagi pengalaman Malaysia dalam mengelola zakat.
“Pengentasan kemiskinan di Malaysia dilakukan dengan pemberian modal usaha dan pendidikan,” paparnya.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.