Sri Mulyani Patok Target Pajak 2026 Hampir Rp2.700 T

Editorialkaltim.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan target penerimaan perpajakan di RAPBN 2026 mendekati Rp2.700 triliun. Angka tersebut tercantum dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2026 yang baru dirilis pemerintah.
Dalam dokumen itu disebutkan, target penerimaan perpajakan tahun depan diproyeksikan mencapai Rp2.692,01 triliun atau tumbuh 12,8% dibanding outlook 2025. Jika dihitung terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2026, rasio penerimaan pajak berada di level 10,47%.
“Target penerimaan perpajakan pada RAPBN 2026 diperkirakan sebesar Rp2.692 triliun atau tumbuh 12,8 persen terhadap outlook tahun 2025,” demikian tertulis dalam dokumen tersebut.
Target itu terbagi menjadi dua komponen. Pertama, penerimaan pajak yang ditetapkan Rp2.357,7 triliun atau naik 13% dibanding tahun ini. Rinciannya, PPh ditargetkan Rp1.209,4 triliun (naik 15%), PPN dan PPnBM Rp995,3 triliun (naik 11,7%), PBB Rp26,1 triliun (turun 13,1%), dan pajak lainnya Rp126,9 triliun.
Kedua, pemerintah menargetkan penerimaan dari kepabeanan dan cukai sebesar Rp334,3 triliun pada 2026.
Sri Mulyani menegaskan, penerapan pajak tetap memperhatikan kemampuan masyarakat. Ia memastikan kelompok miskin tidak akan dikenai beban pajak.
“Jadi kita tidak akan memajaki yang memang bukan kemampuan mereka,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN 2026 dan Nota Keuangan di Kantor DJP, Jakarta Selatan, Jumat (15/8).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, pemerintah ingin memastikan sistem perpajakan berjalan adil serta bisa menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas sekaligus pemerataan pembangunan.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.