
Editorialkaltim.com — Pakar Ekonomi Pertanian Nasional, Prof. Bustanul Arifin, menilai pengendalian inflasi di Kaltim cukup berhasil, namun masih minim inovasi. Hal itu ia sampaikan saat memberikan paparan dalam kegiatan Capacity Building Evaluasi Program Pengendalian Inflasi Kaltim yang mengusung tema “Memperkuat Ketahanan Pangan Kaltim untuk Nusantara” di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim, Kamis (19/6/2025).
Menurutnya, laju inflasi Kaltim menunjukkan perbaikan yang signifikan. Ia mencatat inflasi Kaltim per Mei 2025 berada pada angka 1,03 persen, turun dari tahun sebelumnya dan sejajar dengan rata-rata inflasi nasional sebesar 2,5 persen.
“Inflasi Kaltim turun cukup signifikan. Namun, siklusnya relatif tidak banyak berubah. Laju inflasi yang terlalu rendah juga bisa berdampak pada penurunan daya beli masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan beberapa kontributor utama inflasi Kaltim berasal dari kelompok makanan-minuman, jasa penyediaan makanan dan minuman (restoran), perawatan pribadi, serta layanan jasa lainnya. Meski TPID di seluruh Kaltim dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dianggap berhasil dalam mengendalikan inflasi, menurutnya, masih minim terobosan yang bisa dijadikan strategi unggulan jangka panjang.
“Pengendalian inflasi sudah cukup efektif, tetapi belum banyak inovasi. Kita butuh pendekatan yang lebih strategis dan modern,” pungkasnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.