Nasional

Purbaya Warning Bank BUMN Soal Dana 200 T, Kalau Beli Dolar Saya Sikat!

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: B-Universe)

Editorialkaltim.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengingatkan keras kepada bank-bank milik negara (BUMN) agar tidak menggunakan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun untuk membeli dolar AS. Ia menegaskan, dana tersebut harus disalurkan guna mendorong perputaran ekonomi masyarakat, bukan untuk spekulasi valuta asing.

“Waktu saya ke Mandiri saya tanya, berapa pertumbuhan kredit anda sekarang? Sebelumnya 8%, begitu saya diinject, naik 11%. Dia tanya ke saya, boleh nggak saya kasih uang itu ke properti dan otomotif. Saya bilang boleh aja, nggak ada urusan, yang penting jangan beli dolar ya,” kata Purbaya dalam Investor Daily Summit 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (9/10/2025), seperti dilihat dari YouTube BeritaSatu.

Baca  Survei Kinerja Menteri Terbaru, Skor Kepuasan Publik Terhadap Menkeu Purbaya Tertinggi

Purbaya menegaskan akan mengambil langkah tegas apabila ada bank pelat merah yang kedapatan menggunakan dana tersebut untuk membeli dolar AS. Ia menegaskan tak akan segan menindak langsung pihak yang melanggar ketentuan itu.

“Kalau beli dolar AS saya sikat. Saya juga penguasa Danantara, bisa nyikat,” tegasnya.

Menurut data yang disampaikan Purbaya, dari total Rp 200 triliun yang dikucurkan ke lima bank BUMN, sebesar Rp 112,4 triliun telah tersalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Dana itu diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor produktif.

Baca  Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Resmi Dibuka, Tawarkan 1.830 Posisi di 110 Perusahaan

Rinciannya, Bank Mandiri memperoleh Rp 55 triliun dan telah menyalurkan Rp 40,6 triliun. BRI mendapat Rp 55 triliun dengan realisasi Rp 33,9 triliun, sedangkan BNI yang juga menerima Rp 55 triliun telah menyalurkan Rp 27,6 triliun. BTN memperoleh Rp 25 triliun dengan realisasi Rp 4,8 triliun, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) mendapat Rp 10 triliun yang sudah terealisasi Rp 5,5 triliun.

Baca  PDIP Klaim Persiapan Hak Angket Sudah Sempurna, Hasto: Tinggal Tunggu Momentum Saja

Purbaya menekankan, kebijakan ini bertujuan untuk menjaga likuiditas dan mempercepat penyaluran kredit ke sektor riil. Ia berharap bank-bank BUMN dapat memanfaatkan dana tersebut secara optimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dana pemerintah itu harus menggerakkan ekonomi rakyat. Jangan sampai malah keluar negeri dalam bentuk dolar,” ujarnya.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button