
Editorialkaltim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, Kalimantan Timur, menggelar pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Senaken, Kamis (13/02/2025). Program ini menjadi upaya strategis untuk meningkatkan angka harapan hidup masyarakat setempat, sekaligus mengatasi rendahnya kesadaran masyarakat dalam memantau kondisi kesehatan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Paser, Romif Erwinadi, menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Paser dalam memperluas akses layanan kesehatan.
“Program ini dirancang untuk menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama yang terkendala biaya atau prosedur administrasi,” ujarnya saat membuka acara.
Romif mengakui, masih banyak masyarakat enggan memeriksakan kesehatan karena faktor biaya, ketakutan atas hasil diagnosis, atau persepsi rumitnya prosedur. Padahal, menurutnya, kesehatan adalah fondasi utama peningkatan produktivitas dan kualitas hidup.
“Jika masyarakat sehat, pembangunan daerah pun akan lebih optimal,” tegasnya.
Program ini menyasar semua kelompok usia, mulai dari bayi, anak, remaja, hingga lansia. Layanan yang diberikan meliputi pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, deteksi dini penyakit menular (seperti TBC dan HIV) serta tidak menular (hipertensi, diabetes), hingga skrining kesehatan bagi pelajar dan pekerja.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Paser 2024, sejumlah masalah kesehatan masih menghantui wilayah Paser.
1. Penyakit pada usia produktif (15-64 tahun) mencapai 67%, sementara kelompok lansia (65+ tahun) menyentuh 80,2%.
2. Angka kematian ibu tercatat 7 kasus dan kematian bayi 60 kasus sepanjang 2024.
3. Stunting masih berada di angka 13,22%, meski turun dari tahun sebelumnya.
“Ini menjadi alarm bagi kami. Program pemeriksaan gratis diharapkan bisa menekan angka-angka tersebut, sekaligus meningkatkan harapan hidup masyarakat,” jelas Romif.
Kabupaten Paser mencatat progres positif dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selama tiga tahun terakhir. Peningkatan ini didorong oleh perbaikan layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
“Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Jika masyarakat sehat, mereka bisa lebih produktif dan mendorong pertumbuhan daerah,” tambah Romif.
Ia juga mengajak seluruh pihak, mulai dari tenaga kesehatan, Dinas Pendidikan, hingga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, untuk bersinergi dalam program ini.
“Ini bukan sekadar acara seremonial, tapi langkah nyata untuk masa depan Paser yang lebih sehat,” tegasnya.
Pemeriksaan kesehatan gratis di Paser diharapkan menjadi model berkelanjutan yang bisa direplikasi di puskesmas lainnya. Masyarakat pun diimbau aktif memanfaatkan layanan ini guna mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin.
“Kami berharap angka harapan hidup di Paser bisa melampaui rata-rata nasional dalam lima tahun ke depan,” tutup Romif.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya