gratispoll
Nasional

Stok Beras Tembus 4 Juta Ton, Indonesia Siap Ambil Peran Pangan Dunia

Stok Beras Tembus 4 Juta Ton (Foto: Perum Bulog)

Editorialkaltim.com – Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai angka tertinggi dalam sejarah, menembus 4 juta ton. Capaian ini menjadi rekor sejak Perum Bulog berdiri pada 1969. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut kondisi ini bukan lagi sekadar swasembada, melainkan telah mencapai level kedaulatan pangan.

“Kita tidak lagi hanya bicara swasembada, tapi sudah bicara kedaulatan. Dengan angka serapan seperti ini, Indonesia secara tidak langsung siap mengambil peran lebih besar dalam sistem pangan dunia,” kata Amran dalam keterangannya, dikutip Senin (2/6/2025).

Amran menilai lonjakan stok tersebut menjadi bukti ketahanan pangan nasional yang kokoh, di tengah tekanan global seperti perubahan iklim, konflik geopolitik, hingga gangguan rantai pasok.

Baca  Masyarakat Indonesia Makin Doyan Ngutang di Paylater, Nilainya Tembus Rp6,13 Triliun di 2024

Menurutnya, ketika banyak negara kesulitan pasokan pangan, Indonesia justru mencatatkan peningkatan produksi dan stok secara signifikan.

Merespons capaian tersebut, pemerintah membuka opsi ekspor beras ke negara lain. Amran menyebut Malaysia menjadi negara yang paling berpotensi, meski tetap memperhatikan kecukupan pasokan dalam negeri.

“Kami terima laporan B2B sudah tandatangan untuk permintaan 24 ribu ton ke Malaysia. Tapi tentu akan kami lihat lebih lanjut sesuai ketersediaan di dalam negeri,” ungkapnya.

Amran menegaskan, keberhasilan ini tak lepas dari dorongan Presiden Prabowo Subianto yang menginisiasi berbagai kebijakan pro-petani. Salah satunya adalah Instruksi Presiden (Inpres) yang memperkuat produksi dan memudahkan akses usaha tani. Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500/kg dan penghapusan sistem rafaksi turut disebut sebagai bukti konkret.

Baca  Basuki Hadimuljono hingga Sri Mulyani Dapat Gaji Capai Rp32 Juta di Komite Tapera

“Petani kini menikmati harga jual yang menguntungkan, bahkan di saat panen raya,” tambahnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi beras nasional periode Januari-Mei 2025 mencapai 16,55 juta ton. Angka ini melonjak 11,95% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kinerja Bulog juga mencatat sejarah, dengan serapan lebih dari 2,4 juta ton beras lokal hingga akhir Mei 2025, atau naik lebih dari 400% dibanding rata-rata lima tahun terakhir.

“Produksi dalam negeri tidak hanya meningkat, tapi juga diserap masif langsung dari petani. Ini memperkuat cadangan nasional dan menjaga harga agar stabil di tingkat petani,” ujarnya.

Baca  Jokowi Targetkan Harga Beras Medium Turun Mulai Bulan Depan

Menurut Amran, pencapaian 4 juta ton bukan sekadar catatan angka, melainkan simbol kesejahteraan petani dan kemajuan pertanian nasional.

“Dulu saat panen raya, harga gabah jatuh dan petani rugi. Sekarang, mayoritas petani bisa jual GKP minimal Rp6.500/kg sesuai HPP, bahkan lebih,” tegasnya.

Ia juga memberi apresiasi khusus pada strategi jemput bola yang dilakukan Bulog dalam menyerap gabah secara langsung dari petani.

“Langkah ini bukan hanya memperkuat cadangan beras pemerintah, tapi juga memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani kita,” pungkasnya.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button