Editorialkaltim.com – Wakil Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor meminta Dinas Kesehatan setempat untuk tidak bersikap pasif dalam menyelesaikan masalah kekurangan tenaga kesehatan. Ia mendorong pendekatan proaktif agar kebutuhan SDM medis bisa segera terpenuhi.
Menurut Syahrudin, langkah jemput bola penting dilakukan, terutama karena tidak banyak tenaga medis yang secara otomatis melamar ke daerah seperti PPU. Ia menilai kerja sama dengan perguruan tinggi bisa menjadi salah satu langkah konkrit.
“Dinas Kesehatan jangan hanya menunggu. Mereka harus aktif menjangkau para lulusan, apalagi dari jurusan kedokteran atau keperawatan,” kata Syahrudin, Jumat (23/5/2025).
Ia menyebutkan, kerja sama semacam itu akan memudahkan daerah dalam menjaring tenaga kesehatan baru yang siap kerja. Bahkan, jika perlu, Dinkes bisa membuka program magang atau penempatan khusus untuk calon tenaga medis.
“Kalau sudah kerja sama, kan bisa bikin program magang atau penugasan awal. Jadi mereka bisa kenal dulu dengan daerah kita,” ujarnya.
Syahrudin menambahkan, selama ini persoalan kekurangan tenaga medis sering terhambat bukan hanya soal anggaran, tapi juga soal akses dan informasi. Banyak lulusan yang tidak tahu peluang yang tersedia di PPU.
“Makanya saya dorong Dinkes lebih terbuka dan gesit. Jangan hanya mengandalkan mekanisme pusat atau seleksi umum, tapi cari terobosan sendiri,” tegasnya.
Menurutnya, pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas sangat bergantung pada kesiapan tenaga medis. Jika tidak segera diatasi, kekurangan ini akan berdampak pada kualitas layanan kepada masyarakat.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
