Sri Mulyani: Utang Jatuh Tempo Indonesia Tembus Rp800 Triliun pada 2025
Editorialkaltim.com – Menjelang tahun 2025, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dengan total utang yang jatuh tempo mencapai Rp800 triliun. Angka tersebut terdiri dari Rp705,5 triliun Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp94,83 triliun dalam bentuk pinjaman.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan situasi ini tidak akan berdampak signifikan selama kondisi ekonomi dan politik di Indonesia tetap stabil.
Pernyataan ini disampaikan dalam rapat dengar bersama Komisi XI DPR RI pada Kamis (6/6/2024).
Menurut Sri Mulyani, kredibilitas negara dan kestabilan APBN merupakan kunci utama dalam mengelola risiko utang.
“Jika kredibilitas negara ini terjaga, APBN solid, ekonomi stabil, dan politik tenang, maka risiko yang dihadapi bisa dipastikan minim,” ungkapnya.
Ia menambahkan, persepsi pasar terhadap Indonesia masih positif, yang ditunjukkan dengan kepercayaan bahwa kondisi di Indonesia tidak berubah.
“Pasar memandang ‘Oh, kondisi negara ini tidak berubah’, sehingga saat jatuh tempo tiba, hal itu tidak menjadi isu selama persepsi terhadap APBN, kebijakan fiskal, ekonomi, dan kondisi politik tetap stabil,” tambah Sri Mulyani.
Data terbaru menunjukkan utang pemerintah telah mencapai Rp8.338 triliun per April 2024, naik dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp8.262 triliun. Utang tersebut mayoritas dalam bentuk SBN, mencapai 87,9 persen, sementara sisanya adalah pinjaman.
“Mayoritas instrumennya adalah SBN, tadi yang 87,9 persen, hampir 88 persen,” kata Sri Mulyani. Adapun, sisa dari total utang tersebut, yaitu sebesar 12,06 persen atau Rp1.005 triliun, merupakan pinjaman. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltim