Bontang

Soal Pembebasan Lahan Loktunggul, AH Sebut Harganya Terlalu Murah

Wakil Ketua DPRD Kota Bontang, Agus Haris, menyoroti pembebasan lahan Loktunggul, Bontang Lestari. (ist)

Editorialkaltim.com – Pembebasan lahan seluas 704 hektare di Loktunggul, Bontang Lestari, mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua DPRD Kota Bontang, Agus Haris. Ia menilai proses pembebasan lahan tersebut dilakukan secara tertutup dan hanya mengutamakan kepentingan investasi, yang merugikan masyarakat lokal.

“Kasian kan masyarakat sana itu karena ditaksirnya sangat murah kisarannya hanya belasan hingga puluhan ribu saja per meter. Harusnya kan kita tahu lokasinya seperti apa, ada permukiman atau tidak, dan seperti apa komitmen mereka soal kesejahteraan masyarakat yang dibebaskan lahannya,” ujar Agus Haris kepada awak media, Kamis (4/7/2024).

Baca  Amir Tosina Tekankan Pentingnya Jargas Rumah Tangga

Agus Haris, yang akrab disapa AH, menekankan pentingnya investasi untuk pembangunan daerah tetapi juga harus memenuhi keadilan bagi masyarakat. “Investasi itu tidak hanya membawa perbaikan ekonomi, tapi juga mendistribusikan risiko ekonomi, sosial, dan lingkungan. Jangan sampai terjadi masalah baru DPRD disoroti kenapa ini luput dari pengawasan,” katanya.

Politisi Partai Gerindra ini juga mengingatkan pentingnya komunikasi antara semua pihak yang terlibat, termasuk eksekutif dan legislatif, untuk menghindari kesalahan yang terjadi pada pembebasan lahan di masa lalu, seperti kasus pembangunan PLTU PT Graha Power Kaltim (GPK) pada 2015.

Baca  DPRD Bontang Matangkan Raperda Pemberdayaan Wakaf Produktif, Siap Disahkan Tahun Ini

“Kami menyesalkan pola komunikasi yang kurang baik dengan legislatif,” tukasnya, mengkritik kurangnya dialog dari pihak terkait, terutama PT Kawasan Industri Bontang, dengan DPRD mengenai tahapan ini. (lia/shn/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button