
Editorialkaltim.com – Diskusi publik mengenai penerapan program Zero ODOL yang digelar di Studio 2 TVRI Kaltim, Samarinda, Senin (7/7/2025), menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dari legislatif, akademisi, hingga pelaku industri.
Dalam diskusi tersebut, mengemuka pandangan bahwa keberhasilan Zero ODOL tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Program ini memerlukan sinergi kuat antara pemerintah daerah, lembaga legislatif, akademisi, pelaku industri logistik, serta partisipasi aktif dari masyarakat.
Komisi III DPRD Kaltim yang diwakili Wakil Ketua Akhmad Reza Fachlevi menegaskan bahwa lembaganya berkomitmen untuk mendorong pembentukan regulasi yang memadai. Selain itu, penyediaan anggaran juga menjadi fokus agar semua prasyarat penerapan Zero ODOL dapat dipenuhi di tingkat daerah.
Reza mengakui bahwa tantangan dalam pelaksanaan kebijakan ini cukup besar. Namun, ia optimistis jika semua pihak bersatu dan menjalankan peran masing-masing, Kalimantan Timur bisa menjadi pelopor penerapan transportasi yang aman dan bebas ODOL.
Pentingnya pembangunan infrastruktur penunjang seperti jembatan timbang, terminal barang, dan fasilitas monitoring juga dibahas dalam diskusi tersebut. Ketersediaan sarana ini dinilai krusial agar kebijakan tidak hanya menjadi aturan di atas kertas, tetapi benar-benar ditegakkan secara konsisten.
“Jika ingin Zero ODOL sukses, maka kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus ada perencanaan matang, dukungan regulasi, dan fasilitas yang memadai,” kata Reza.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.