
Editorialkaltim.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, menegaskan pentingnya pemerataan akses internet hingga ke desa-desa yang belum teraliri listrik.
Hal ini disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian se-Kaltim di Ballroom Grand Elty Singgasana Tenggarong, Kamis (15/5/2025).
Dalam sambutannya, Sri Wahyuni menyebut masih ada 58 desa di Kaltim yang belum memiliki akses listrik.
Meski begitu, menurutnya, kondisi tersebut tidak boleh menjadi penghambat untuk membuka akses informasi melalui internet.
“Kalau harus menunggu listrik masuk dulu baru bisa terkoneksi internet, maka kita akan terus tertinggal. Internet harus masuk, apapun kondisinya,” kata Sri.
Sri menambahkan, pemerintah provinsi akan memanfaatkan jaringan fiber optic untuk daerah yang sudah memungkinkan. Sementara desa yang belum terjangkau jaringan kabel akan dibantu dengan tenaga surya sebagai sumber energi.
“Pemerataan akses informasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal keadilan. Masyarakat di desa berhak tahu apa yang terjadi di luar sana,” ujarnya.
Sri juga meminta dukungan dari Diskominfo kabupaten dan kota untuk mengawal program”Internet Desa Gratis” agar tepat sasaran. Dia berharap rakor ini bisa mengidentifikasi hambatan yang ada dan melahirkan solusi bersama.
“Kami ingin kabupaten dan kota ikut mengawasi dan mendampingi implementasinya. Ini bukan kerja satu pihak,” tegasnya.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.