gratispoll
KaltimSamarinda

Sabaruddin Desak Evaluasi Izin Kapal Usai Jembatan Mahakam I Ditabrak

Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sabaruddin Panrecalle (Foto: Humas DPRD)

Editorialkaltim.com – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sabaruddin Panrecalle, menyebut insiden tongkang yang kembali menabrak Jembatan Mahakam I bukan sekadar kelalaian biasa. Ia menegaskan, kejadian berulang ini adalah masalah serius yang membahayakan keselamatan masyarakat.

“Ini bukan kecelakaan biasa. Ini kecelakaan luar biasa. Sudah terjadi berulang kali dan membahayakan masyarakat. Harus ada investigasi menyeluruh dan pertanggungjawaban pihak terkait,” tegas Sabaruddin saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kaltim, Senin (28/4/2025) malam.

RDP digelar sebagai respons atas insiden terbaru yang melibatkan kapal tongkang milik PT Energi Samudra Logistik. Rapat itu turut membahas insiden sebelumnya yang melibatkan PT Pelayaran Mitra 7 Samudera.

Baca  Ambulansi Komariah Gelar Sosialisasi Perda Bantuan Hukum Gratis untuk Warga Kurang Mampu

Namun, perwakilan Mitra 7 Samudera yang hadir hanya staf ahli, bukan pengambil keputusan. Hal ini memicu kemarahan Sabaruddin yang langsung meminta perwakilan tersebut keluar dari forum rapat.

“Anda tidak bertanggung jawab di sini, silakan keluar. Karena Anda tidak memberikan keputusan. Evaluasi izinnya, tolong!” ujarnya tegas.

Menurut Sabaruddin, pihak perusahaan terkesan mengabaikan tanggung jawab. Terlebih, insiden serupa sudah terjadi lebih dari satu kali dan selalu mengancam fasilitas vital serta keselamatan warga.

Baca  Bupati Kubar Serahkan 11 Mobil Damkar dan 8 Ambulans untuk Dongkrak Layanan Darurat

Komisi II DPRD Kaltim pun meminta penegakan tegas terhadap Perda Nomor 1 Tahun 1989 tentang ketertiban di Sungai Mahakam. Dalam aturan tersebut, kapal dilarang berlabuh dalam radius 500 meter dari jembatan, namun di lapangan, pelanggaran terus terjadi.

“Zona steril tidak dipatuhi, ponton parkir sembarangan. Ini bukti lemahnya pengawasan,” kata politisi Gerindra itu.

Sabaruddin mendesak agar pembangunan fender pelindung segera dilakukan dan investigasi dilakukan secara menyeluruh. Ia juga mendukung rencana penutupan total Jembatan Mahakam I untuk sementara waktu demi keselamatan bersama.

Baca  Sapto Setyo Pramono Usulkan Sistem Pendataan Baru untuk Atasi Masalah Sosial di Kaltim

Sebagai informasi, insiden terbaru pada Sabtu malam, 26 April 2025, menjadi kejadian ke-23 yang menimpa Jembatan Mahakam I. Benturan menyebabkan tiang utama jembatan kembali mengalami kerusakan. Pembangunan fender diperkirakan menelan biaya hingga Rp35 miliar.(ndi/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button