Rusia Turun Tangan, Dorong Negara Arab Bahas Solusi Konflik Gaza dengan Israel
Editorialkaltim.com – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, memanfaatkan momentum pertemuan BRICS di Kota Nizhny Novgorod, Rusia, untuk mengajak negara-negara Arab berdiskusi tentang agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina. Salah satu figur kunci yang diajak bicara adalah Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry.
Sumber dari Anadolu Agency mengatakan Shoukry merespons positif ajakan Lavrov. Keduanya kemudian membahas dinamika konflik yang terjadi di Gaza serta mencari jalan keluar untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama di Timur Tengah tersebut.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Mesir, pertemuan tersebut juga melibatkan evaluasi upaya bersama Mesir dan Qatar dalam mendorong gencatan senjata, yang mencakup pertukaran tahanan dan penyediaan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung itu.
Namun, negosiasi yang melibatkan Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir dengan Israel dan Hamas belum menunjukkan hasil yang signifikan. Upaya untuk gencatan senjata permanen masih mengalami jalan buntu.
Di forum yang lebih besar, Dewan Keamanan PBB telah mengambil langkah dengan mengadakan pemungutan suara yang menghasilkan resolusi tiga fase yang diajukan oleh AS untuk mengakhiri konflik.
Fase pertama mencakup serangkaian kegiatan seperti gencatan senjata instan, pembebasan sandera, pengembalian jenazah, dan penarikan pasukan Israel dari kawasan berpenduduk di Gaza.
Fase kedua bertujuan untuk mengakhiri permusuhan secara permanen dengan syarat pembebasan semua sandera dan penarikan total pasukan Israel. Sedangkan fase ketiga fokus pada rekonstruksi besar-besaran Gaza dalam beberapa tahun mendatang.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan di Gaza, yang saat ini di bawah pengelolaan Hamas, mencatat angka kematian yang mengkhawatirkan. Dalam laporan terbaru, dikatakan bahwa sedikitnya 37.084 orang telah tewas sejak serangan terbaru Israel ke Gaza delapan bulan lalu.
Angka ini termasuk 274 korban yang tewas dalam serangan terbaru di kamp pengungsi Nuseirat pada hari Sabtu lalu (8/6/2024), jumlah orang yang terluka mencapai 84.494 orang sejak permusuhan terakhir dimulai pada 7 Oktober 2023. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltim