
Editorialkaltim.com – Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda buka suara soal tudingan pemulangan paksa terhadap pasien balita pengidap hidrosefalus berusia 16 bulan. Pihak rumah sakit menegaskan tidak pernah mengeluarkan instruksi resmi untuk memulangkan pasien secara paksa.
Klarifikasi disampaikan Kepala Instalasi Humas RSUD AWS, dr. Arysia Andhina, menanggapi laporan keluarga pasien yang merasa dipaksa membawa pulang anak mereka saat masih dalam kondisi kritis. Menurut Arysia, peristiwa itu kemungkinan besar hanya kesalahpahaman antara petugas dan pihak keluarga.
“Mungkin pasien disarankan pulang karena pada saat itu tidak ada tindakan medis lanjutan yang direncanakan. Namun, semua keputusan seperti itu seharusnya disampaikan secara menyeluruh agar tidak menimbulkan kesan seolah memaksa,” jelas Arysia, Kamis (24/4/2025).
Arysia juga menjelaskan bahwa kondisi pasien bernama Radepa memang cukup berat. Balita tersebut telah menjalani tiga kali operasi sejak Februari 2025 akibat penumpukan cairan di otak.
Ia menyebut, pemasangan alat medis seperti shunt untuk mengalirkan cairan otak merupakan prosedur standar, tetapi tetap memiliki risiko kegagalan.
“Pada anak usia di bawah dua tahun, kegagalan alat shunt sekitar empat persen. Tapi saat usia mencapai 10 tahun, risikonya bisa meningkat hingga 98 persen. Ini bukan karena kesalahan prosedur, tapi bagian dari tantangan medis yang diketahui melalui studi ilmiah,” ungkapnya.
Pihak RSUD AWS juga mengaku siap melakukan evaluasi internal agar kejadian serupa tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Komunikasi dengan keluarga pasien pun disebut akan ditingkatkan agar tidak ada lagi miskomunikasi yang berujung pada kekhawatiran.
Sebelumnya, kasus ini mendapat perhatian publik setelah Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Adnan Faridhan, turun langsung meninjau kondisi pasien dan menyayangkan tindakan yang dinilai tidak etis jika benar terjadi pemulangan di tengah situasi kritis. Ia pun mendorong rumah sakit membuka ruang komunikasi yang lebih baik kepada keluarga pasien.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.