Penajam Paser Utara

Resmi Ditutup, Dinas Pariwisata PPU Harap Festival Belian Adat Nondoi Jadi Momentum Pemajuan Kebudayaan Lokal

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten PPU, Andi Israwati

Editorialkaltim.com – Festival Belian Adat Paser Nondoi Tahun 2024 yang baru saja berakhir di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diharapkan menjadi momentum penting untuk pemajuan kebudayaan lokal. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten PPU, Andi Israwati, menyatakan optimisme bahwa festival tahunan ini dapat menjadi platform pengembangan ekonomi lokal dan pemajuan budaya di kawasan tersebut.

Menurut Andi, festival yang berlangsung dari 28 Oktober hingga 2 November 2024 ini tidak hanya menjadi sarana pelestarian budaya, tetapi juga sebagai titik pemajuan kebudayaan tradisional yang penting di tengah kemajuan peradaban dan teknologi. “Kegiatan ini sangat penting sebagai sarana aktualisasi kebudayaan lokal, khususnya belian, yang merupakan warisan kebudayaan kita,” ujar Andi Israwati.

Baca  Pj Bupati PPU Hadiri Gebyar Pentas Seni dan UMKM, Serukan Netralitas ASN Jelang Pilkada

Kegiatan ini, yang dipusatkan di rumah adat Kuta Rekan Tatau, Kilometer 09 Nipah-nipah, telah menampilkan berbagai seni tari dari pesisir dan pedalaman, yang merupakan bagian dari rangkaian festival. “Kami berharap dengan kerja sama yang baik, festival ini bisa dilaksanakan lebih meriah dan menambah kearifan lokal lainnya di tahun mendatang,” tambah Andi.

Baca  Pj. Bupati PPU Makmur Marbun Pastikan Dukungan Berkelanjutan untuk Pendidikan Pesantren

Andi juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas lokal, untuk memastikan bahwa festival ini bisa berlangsung dengan sukses. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pj Bupati PPU, Lembaga Adat Paser, panitia, dan seluruh masyarakat yang telah datang dan memeriahkan festival ini,” ucapnya.

Selain itu, Andi Israwati juga berharap bahwa Festival Belian Adat Nondoi Tahun 2025 akan berlangsung lebih besar dan melibatkan lebih banyak pelaku seni lokal serta paguyuban. Ini diharapkan dapat mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk turut serta dalam pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi lokal.

Baca  Komisi II DPRD PPU Dorong Pembangunan Jembatan Sungai Riko

“Kami berharap festival ini tidak hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai wadah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata yang berbasis budaya,” tutup Andi.

(Roro/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker