Rencana Pembangunan Sekolah Terpadu Internasional di Samarinda Dapat Sorotan dari DPRD
Editorialkaltim.com – Rencana Pemerintah Kota Samarinda untuk membangun sekolah terpadu bertaraf internasional yang menggabungkan SD, SMP, dan SMA mendapat sorotan dari DPRD. Sekolah yang direncanakan dibangun di area seluas 2 hektare di SMP 16, Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, dianggap sebagai langkah maju dalam pendidikan. Namun, Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengkritisi rencana tersebut, menyoroti perlunya pemerataan pembangunan sekolah di Kota Samarinda dan perbaikan infrastruktur pendidikan lainnya.
Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, menjelaskan bahwa pembangunan sekolah terpadu ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk memiliki sekolah modern yang mengedepankan perubahan karakter dan peningkatan kemampuan literasi serta numerasi siswa. “Kami berharap sekolah ini akan menjadi contoh pendidikan berkualitas tinggi di Samarinda,” ujar Nuryadin.
Alasan pembangunan sekolah terpadu ini juga berakar dari pengalaman pemerintah ketika menyambut kedatangan Presiden di Samarinda pada tahun 2021 lalu, yang menunjukkan kesulitan dalam mencari sekolah dengan bangunan yang baik. Saat ini, finalisasi desain sekolah sedang dirampungkan dan rencananya pembangunan fisik akan dimulai pada awal April, dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2023.
Namun, Deni Hakim Anwar, Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, mengangkat isu penting terkait pembangunan sekolah ini. “Kami tidak ingin hanya pembangunan sekolah internasional yang dikebut, sementara perbaikan infrastruktur di seluruh sekolah juga harus berjalan bersama-sama,” kata Deni. Ia menekankan bahwa alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen harus digunakan secara tepat untuk memenuhi kebutuhan setiap sekolah, khususnya yang memerlukan perbaikan.
Deni juga menyoroti perlu adanya pemerataan pembangunan pendidikan di Samarinda. “Dengan adanya persepsi sekolah favorit yang mulai dihapuskan, penting bagi kita untuk mendukung dengan ketersediaan fasilitas pendidikan yang merata di seluruh satuan pendidikan,” ujarnya.
Dalam tinjauan lapangan yang dilakukan oleh Deni dan timnya, masih banyak ditemukan sekolah yang memerlukan perbaikan dan renovasi, terutama yang dianggap rawan terjadi bencana. “Pembangunan sekolah internasional harus sejalan dengan peningkatan infrastruktur pendidikan lainnya, agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi dunia pendidikan di Samarinda,” tutup Deni Hakim Anwar. (lin/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.