KaltimPenajam Paser Utara

Raup Muin Tegaskan Pentingnya Irigasi Memadai untuk Peningkatan Produktivitas Beras di PPU

Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin

Editorialkaltim.com – Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin, menekankan pentingnya pembangunan irigasi yang memadai. Raup Muin menyatakan hal ini saat mendesak realisasi Bendung Gerak Sungai Telake, proyek strategis yang diharapkan mendukung kebutuhan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kedua kabupaten di sekitarnya.

Menurut Raup, peningkatan kapasitas produksi padi lokal sangat bergantung pada ketersediaan sistem irigasi yang efisien.

“Peningkatan produktivitas beras lokal di PPU sangat tergantung pada seberapa baik kita mengelola sumber air untuk irigasi. Bendung Gerak Sungai Telake ini esensial dalam upaya kita mencapai tujuan tersebut,” ujar Raup Muin.

Baca  Menyongsong Lumbung Pangan di Desa Sideorejo, DPRD PPU Soroti Infrastruktur Pertanian

Raup Muin menjelaskan lebih lanjut bahwa lahan pertanian padi di PPU yang luasnya mencapai 14.070 hektare ini bisa menghasilkan 3-4 ton per hektare per panen dengan sistem irigasi yang baik.

“Saat ini, dengan dua kali panen per tahun, kita bisa melipatgandakan produksi kita asalkan ada dukungan irigasi yang cukup,” tambahnya.

Proyek Bendung Gerak Sungai Telake, yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Paser dan PPU, diperkirakan mampu mengairi 22.000 hektare sawah, meningkatkan stabilitas produksi beras di wilayah tersebut.

Baca  Kaltim Berjuang Kurangi Sampah Laut, Targetkan Pemotongan 70% Sampah Plastik

“Ini bukan hanya soal irigasi, tapi juga tentang memperkuat ketahanan pangan kita di dua kabupaten dan mendukung IKN,” tegas Raup.

Selain manfaat langsung terhadap produktivitas pertanian, Raup Muin juga menyoroti pentingnya proyek ini dalam mengurangi risiko banjir serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal melalui penyediaan air bersih.

“Selain memaksimalkan hasil panen, pembangunan bendung ini juga akan memperbaiki manajemen air kita, yang sangat penting tidak hanya untuk pertanian tetapi juga untuk mencegah banjir dan memperbaiki akses ke air bersih,” ungkapnya.

Pembebasan lahan seluas 74,307 hektare telah selesai sejak 2020, dengan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp759,8 miliar. Dengan persiapan yang telah matang, Raup Muin berharap pembangunan fisik dapat segera dimulai, memperkuat fondasi untuk masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif di region tersebut.

Baca  Sinta Rosma Yenti Soroti Ketergantungan Daerah pada Dana Transfer Pusat

“Kami berharap dukungan penuh dari semua pihak, termasuk pemerintah pusat, untuk mempercepat realisasi proyek ini,” pungkas Raup Muin.(ndi/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button