
Editorialkaltim.com – Rasio desa yang telah menikmati aliran listrik dari PLN di Kalimantan Timur (Kaltim) hingga kini baru mencapai sekitar 89 persen. Sementara itu, rasio elektrifikasi secara keseluruhan di provinsi ini telah menyentuh angka 95 persen.
Perbedaan angka tersebut menunjukkan masih ada desa-desa yang belum sepenuhnya terlayani jaringan listrik PLN, meski sebagian masyarakat telah memperoleh akses listrik melalui sumber lain seperti pembangkit mandiri atau PLTS komunal.
“PLN telah memetakan 110 desa yang belum berlistrik di Kaltim dan telah menyusun roadmap penyediaan listrik hingga 2027,” ungkap General Manager PLN UID Kaltimra, Maria GI Gunawan, dalam pertemuan bersama Gubernur Kaltim, Selasa (6/5/2025).
Rencana tersebut akan dilakukan secara bertahap, dengan target 21 desa berlistrik di tahun 2025, 55 desa pada 2026, dan sisanya sebanyak 34 desa pada 2027. Untuk daerah terisolasi atau sulit dijangkau, PLN akan membangun PLTS Komunal dan PLTD lokal.
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyatakan dukungan penuh terhadap upaya PLN, termasuk dalam mengatasi hambatan akses jalan menuju daerah-daerah terpencil seperti Mahakam Ulu.
“Kita siap bantu PLN, termasuk memperbaiki akses jalan agar jaringan listrik bisa masuk ke desa-desa,” ujar Gubernur Harum.
Maria menambahkan, saat ini masih terdapat sekitar 11.000 hingga 12.000 pelanggan rumah tangga yang belum menikmati layanan listrik PLN.
Setiap pelanggan dapat mencakup satu atau dua kepala keluarga, sehingga jumlah warga terdampak jauh lebih besar.
“Dengan membangun desa berlistrik, rasio elektrifikasi PLN akan meningkat dan mempersempit kesenjangan akses energi di Kaltim,” jelas Maria.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.