
Editorialkaltim.com – Pulau Kumala, ikon wisata yang terletak di tengah Sungai Mahakam, kembali menjadi sorotan setelah sekian lama dinilai kurang terkelola. Dibangun sejak tahun 2000, pulau ini seharusnya mampu menjadi daya tarik utama dan sumber pendapatan bagi Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Salehuddin, menyatakan bahwa perlu ada langkah nyata untuk mengembalikan fungsi Pulau Kumala sebagai sumber PAD yang berkelanjutan.
Ia menyayangkan lambatnya pengelolaan dan belum terlihatnya hasil dari investasi besar tersebut.
“Sayang kalau sampai dibiarkan terus seperti ini. Harusnya sudah dari dulu dikembangkan secara serius,” ungkapnya.
Sebagai Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, ia menekankan pentingnya tata kelola yang terukur terhadap kawasan wisata tersebut.
Dengan anggaran yang mencapai Rp400 miliar, Salehuddin berharap ada upaya konkret agar kawasan itu tidak hanya menjadi beban.
“Pulau Kumala punya potensi besar. Tapi jangan cuma jadi tempat festival. Harus ada kegiatan ekonomi yang terus berjalan,” ucapnya lagi.
Ia juga menyoroti fasilitas yang rusak dan minimnya sistem keamanan. Ia berharap Disperindag Kukar mengambil peran aktif dalam pengelolaan fasilitas publik secara profesional.
“Kalau malam gelap, jembatan rusak, siapa yang mau datang? Kita harus benahi semua itu,” tuturnya.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.