
Editorialkaltim.com — Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti menekankan bahwa perlindungan terhadap anak harus melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Ia menilai perlindungan anak tak cukup hanya dipandang dari angka statistik. Namun, tanggung jawab melindungi anak harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
“Kita tidak boleh terlena dengan tren penurunan pada kekerasan terhadap anak ini. Perlindungan tidak boleh berhenti pada laporan angka, tapi harus diwujudkan lewat aksi,” ucap Puji, Jumat (11/7/2025).
Ia juga menyoroti masih minimnya keberanian segelintir masyarakat dalam melaporkan kekerasan terhadap anak yang terjadi di lingkungan sekitar.
Padahal, kata Puji, membudayakan aksi diam dengan dalih malu justru memberikan ruang aman bagi pelaku.
“Ketika korban ataupun keluarganya memilih untuk bungkam, maka pelaku merasa aman dan akan melakukan hal serupa berulang. Ini bukan aib, justru menyelamatkan masa depan anak,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Simfoni PPA menunjukkan bahwa pada 2023 terdapat sebanyak 189 kasus kekerasan terhadap anak di Samarinda.
Jumlah itu sempat menunjukkan penurunan menjadi 150 kasus pada 2024, namun hingga pertengahan 2025, telah tercatat sebanyak 87 laporan, yang sebagian besar merupakan kasus kekerasan seksual terhadap anak perempuan.
Namun, Sri menilai angka tersebut belum sepenuhnya merepresentasikan kondisi riil.
Menurutnya, masih banyak kasus yang tidak dilaporkan karena minimnya kesadaran atau adanya tekanan sosial.
“Jika kekerasan seksual terhadap anak masih dianggap sekadar urusan rumah tangga, maka jangan berharap perubahan akan terjadi,” kata Puji.
Lanjutnya, ia mendorong adanya kolaborasi antarinstansi untuk memperkuat sistem pencegahan dan penanganan kekerasan anak.
“Sekolah, dinas sosial, aparat hukum, dan lingkungan sekitar harus bergerak bersama,” bebernya.
Terakhir, ia juga menegaskan komitmen perlindungan anak harus tertuang dalam kebijakan nyata pemerintah, bukan semata slogan atau program simbolik.
“Anak-anak merupakan kelompok paling rentan. Jika kita gagal dalam menjaga mereka, maka kita telah gagal menjalankan tanggung jawab kemanusiaan,” tutupnya. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.