gratispoll
KaltimSamarinda

Puji Sebut Ketahanan Keluarga Jadi Kunci Tekan Angka Tingginya Perceraian Faktor Ekonomi

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti (Foto: Editorialkaltim/Nita)

Editorialkaltim.com – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti menilai faktor ekonomi masih menjadi masalah utama tingginya angka perceraian. Hal ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah untuk menekan fenomena tersebut.

“Seperti pengaruh gaya hidup masyarakat, pinjol (pinjaman online), tapi memang pada pernikahan banyak faktor mendasari itu semua. Karena dalam pernikahan antara perempuan dan laki-laki perlu ada dukungan, kekuatan, serta ketahanan,” ucap Puji.

Lanjut Puji, faktor ekonomi adalah permasalahan paling dominan yang mendorong keretakan rumah tangga.

Baca  Disbun Kaltim Fasilitasi RALB Koperasi Aroma, Sepakati Kerjasama dengan PT EPN

“Lalu kekuatan dari ekonomi. Karena sekarang banyak pengangguran, bahkan banyak lulusan sarjana S-1 justru menganggur,” ujarnya.

Menurut Puji, ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi kunci utama ketahanan keluarga. Ketika kondisi ekonomi terganggu, rumah tangga tentu lebih rentan terhadap terjadinya konflik.

Selain itu, ia juga menilai merebaknya judi online dan pinjaman online muncul dari keinginan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup, meski lewat cara yang lebih berisiko.

“Ketika orang melakukan pinjaman online atau judi itu, karena mereka ingin mencari kehidupan yang lebih bagus, meski melalui jalan yang salah,” beber Puji.

Baca  DPRD Samarinda Hadiri Sosialisasi Perwali Nomor 6 Tahun 2024 Tentang Tata Ruang Kecamatan Palaran

Ia juga menegaskan meningkatnya angka perceraian harus menjadi perhatian serius dari pemerintah. Misalnya, dengan menyediakan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai keterampilan, program vokasi, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dipercaya sebagai langkah strategis untuk memperbaiki taraf ekonomi keluarga.

“Jika UMKM berkembang, dan ketahanan keluarga ditingkatkan, maka tidak ada pernikahan usia dini, tidak ada juga kehamilan yang terjadi di luar nikah,” tegasnya.

Baca  Diproyeksikan Masuk Komisi II, Abdul Rohim Akan Fokus Isu Relokasi Pasar Pagi

Fenomena ini menunjukkan ketahanan keluarga tak hanya berpengaruh pada faktor sosial, namun juga ekonomi dan pola kehidupan masyarakat. Karena itu perlu adanya intervensi terpadu dari pemerintah dan masyarakat guna menekan angka perceraian di Kota Tepian. (nit/ndi/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button