gratispoll
KaltimKukar

Prosesi Mengulur Naga dan Belimbur Tutup Erau, Rayakan HUT Tenggarong ke-243

Festival Adat Erau Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura mencapai puncaknya lewat prosesi sakral Mengulur Naga dan Belimbur di Museum Negeri Mulawarman, Tenggarong (Foto: Editorialkaltim/Fitra)

Editorialkaltim.com – Festival Adat Erau Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura mencapai puncaknya lewat prosesi sakral Mengulur Naga dan Belimbur di Museum Negeri Mulawarman, Tenggarong, Minggu (28/9/2025). Ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan prosesi yang menjadi tanda berakhirnya seluruh rangkaian Erau sekaligus peringatan Hari Jadi Kota Tenggarong ke-243.

Mengulur Naga menjadi bagian penting dalam adat Erau. Prosesi ini melambangkan aliran kebaikan yang terus dijaga, sebelum akhirnya naga dilepaskan kembali ke Kutai Lama. Setelah itu, dimulailah Belimbur, yakni ritual penyucian diri dengan air suci atau air tuli yang dibawa dari Kutai Lama, tempat berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara.

Baca  Daftar Calon Kepala Daerah di Pilkada Se-Kaltim 2024 Yang Diusung Partai Golkar

Wakil Gubernur Kaltim H. Seno Aji menegaskan Erau bukan sekadar pesta rakyat, tetapi napas peradaban.

“Erau kini telah masuk kalender event internasional, menjadi aset budaya yang memperkuat branding Kaltim sebagai destinasi budaya dunia,” ujarnya. Ia menambahkan, makna Belimbur tidak hanya sebatas simbol penyucian, tetapi juga solidaritas dan kegembiraan bersama.

Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri dalam kesempatan itu menekankan nilai luhur dalam setiap tahapan prosesi.

“Mengulur Naga dan Belimbur mengandung pesan kesakralan, kesucian, kesyukuran, sekaligus kesabaran. Dari prosesi ini, masyarakat Kukar merayakan syukur karena telah melaksanakan adat Erau dan senantiasa diberikan nikmat oleh Allah SWT,” tuturnya.

Baca  DPRD Samarinda Minta Efisiensi Anggaran Jangan Ganggu Pendidikan dan Kesehatan

Momentum ini semakin istimewa karena bertepatan dengan perayaan Hari Jadi Tenggarong ke-243. Aulia berharap kota yang dikenal sebagai etalase budaya Kutai Kartanegara itu terus berbenah, menjaga identitas warisan leluhur, dan membawa kesejahteraan bagi warganya.

Setelah Mengulur Naga, rangkaian prosesi berlanjut di Keraton dengan ritual adat seperti Beumban, Begorok, dan Rangga Titi. Di dermaga, Sultan memimpin ritual tempong tawar dengan memercikkan air Kutai Lama kepada kerabat serta tamu undangan, sebagai tanda dimulainya Belimbur massal yang diikuti masyarakat.

Baca  Fasilitas Layanan BU 1 Kurang Memadai, Saeful Rizal Sarankan Kolaborasi dengan Perusahaan Besar di Bontang

Acara puncak Erau 2025 turut dihadiri Wakil Bupati Kukar H. Rendi Solihin, Sekda H. Sunggono, jajaran Forkopimda Provinsi dan Kabupaten, serta ribuan masyarakat. Suasana pun berubah menjadi pesta air penuh keceriaan, menutup Erau dengan kebersamaan dan rasa syukur yang mendalam. (ftr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button