Program Makan Bergizi Gratis: Upaya Investasi Kesehatan dan Pendidikan Menuju Indonesia Emas

Oleh Andri Praja Satria, M.Sc, M. Biomed –
Dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Editorialkaltim.com – Program pemberian makanan bergizi gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah Indonesia memainkan peran penting dalam mengatasi gizi buruk, termasuk stunting yang masih memengaruhi hampir 39% anak pada tahun 2020. Kecukupan gizi yang seimbang tidak hanya mendukung perkembangan kognitif dan prestasi belajar, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Selain memenuhi kebutuhan nutrisi harian, program ini berkontribusi membangun generasi sehat dan produktif, meski tantangan gizi ganda berupa stunting dan obesitas masih menghantui.
Pemerintah perlu memprioritaskan penyediaan makanan sehat di sekolah sebagai solusi meningkatkan status gizi, kehadiran, serta capaian akademik siswa, sekaligus mengurangi ketidakamanan pangan keluarga yang berpenghasilan rendah. Langkah ini merupakan investasi strategis untuk menekan biaya kesehatan akibat malnutrisi dan mendorong produktivitas nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Pentingnya Kesehatan dan Gizi untuk Masa Depan Bangsa
Gizi yang optimal memainkan peran penting dalam perkembangan fisik dan kognitif anak, yang secara langsung memengaruhi kemampuan belajar, pertumbuhan, serta produktivitas mereka di masa depan.
Nutrisi yang memadai selama masa kanak-kanak sangat penting untuk perkembangan otak dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebaliknya, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan hambatan kognitif, penurunan nilai IQ, dan performa akademik yang lemah. Selain itu, status gizi yang buruk meningkatkan risiko terjadinya stunting dan gangguan kesehatan lainnya, yang dapat membatasi keterlibatan anak dalam aktivitas fisik dan memperburuk keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan gizi yang tepat menjadi dasar penting dalam membentuk individu yang sehat dan produktif, yang pada akhirnya berkontribusi pada kemajuan bangsa, dikutip dari artikel Socioeconomic Feature on Child Feeding, As A Determinant Factor of Nutritional Status of Children tahun 2023.
Kekurangan gizi memiliki dampak langsung terhadap pendidikan anak, seperti menimbulkan gangguan kognitif yang menghambat proses belajar, menurunkan prestasi akademik, serta menyebabkan tingkat kehadiran di sekolah yang rendah.
Selain itu, anak-anak yang mengalami gizi buruk lebih mudah terserang penyakit, yang pada akhirnya meningkatkan angka ketidakhadiran mereka di sekolah. Oleh karena itu, penanganan masalah gizi sangat penting untuk memperbaiki kesehatan dan hasil pendidikan anak, sekaligus menciptakan generasi yang lebih sehat dan berpendidikan.
Status gizi yang optimal juga memiliki keterkaitan langsung dengan produktivitas ekonomi suatu negara, karena gizi yang buruk mengurangi kemampuan kognitif dan fisik, yang berdampak pada partisipasi tenaga kerja dan menghambat pertumbuhan ekonomi, sebagaimana dijelaskan oleh Nafti pada Technium Social Sciences Journal tahun 2021. Dengan demikian, investasi di bidang gizi dan pendidikan menjadi langkah strategis dalam memperkuat sumber daya manusia serta mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Program MBG sebagai Solusi Strategis
Program ini telah terbukti memberikan dampak yang sangat positif di berbagai negara. Negara Norwegia misalnya, penyediaan makanan bergizi tidak hanya mendorong pola makan sehat tetapi juga memperbaiki hubungan sosial di antara siswa, sementara di Korea Selatan, program tersebut berkontribusi dalam menurunkan indeks massa tubuh siswa, membantu pengelolaan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara umum, lalu di Amerika Serikat, program serupa meningkatkan konsumsi nutrisi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah sekaligus mengurangi risiko kerawanan pangan, dikutip dari Food & Nutrition Research tahun 2021.
Secara umum, pemberian makanan gratis di sekolah berkaitan dengan peningkatan prestasi akademik dan kehadiran siswa, menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya memperluas program serupa di negara lain untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Di Indonesia sendiri menurut beberapa penelitian pada jurnal Maternal and Child Nutrition tahun 2020 dan jurnal Nutrients tahun 2023, menjelaskan bahwa sejumlah daerah sebenarnya telah berhasil mengimplementasikan program pemberian makanan bergizi gratis di tingkat lokal, yang secara efektif meningkatkan status kesehatan dan gizi anak-anak.
Sebagai contoh, di Kabupaten Cirebon, program intervensi gizi terfokus berhasil meningkatkan status gizi anak-anak sekaligus meningkatkan pengetahuan ibu tentang nutrisi, di Nusa Tenggara Timur, pendekatan berbasis komunitas mampu menurunkan angka stunting serta mendorong kebiasaan konsumsi makanan sehat, selanjutnya di Sulawesi Tenggara, kombinasi antara edukasi gizi dan pemberian makanan tambahan memperbaiki keragaman diet serta status gizi anak-anak, sementara itu di lingkungan pesantren, program makan siang bersama yang disertai edukasi gizi berhasil menurunkan prevalensi anemia di kalangan santri. Program-program ini tidak hanya merupakan kebijakan sosial, tetapi juga investasi jangka panjang yang mendukung peningkatan kesehatan, prestasi pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi.
Implementasi program MBG pasti menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam hal pendanaan, sumber daya manusia, logistik, dan pengawasan mutu makanan. Keterbatasan anggaran sering menjadi sebab pemilihan bahan makanan dengan nilai gizi yang kurang optimal, sementara kurangnya tenaga terlatih juga mempengaruhi efisiensi distribusi dan operasional, yang akhirnya dapat berdampak pada rendahnya partisipasi anak-anak.
Selain itu, situasi krisis misalkan pandemi COVID-19 yang memperburuk situasi dengan mengganggu rantai distribusi dan menuntut penyesuaian terhadap protokol kesehatan. Hambatan logistik juga menjadi tantangan signifikan, terutama kesulitan transportasi yang memperlambat pengiriman makanan ke wilayah terpencil. Sistem pengawasan mutu dan keamanan makanan perlu diperkuat, namun keterbatasan jumlah petugas akan menambah beban pada mekanisme ini.
Selain itu, persepsi orang tua terhadap kualitas makanan yang disediakan turut mempengaruhi tingkat partisipasi pada program ini.
Keberhasilan program MBG memerlukan sinergi dari berbagai pihak. Pemerintah pusat bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan menyediakan pendanaan yang memadai, sedangkan pemerintah daerah memiliki peran dalam menyesuaikan kebijakan sesuai kebutuhan setempat serta memastikan penyaluran yang efektif.
Sekolah sebagai pelaksana utama harus melibatkan guru, orang tua, dan komunitas setempat guna menciptakan lingkungan yang mendukung pelaksanaan program tersebut, partisipasi aktif masyarakat, termasuk petani dan pemasok lokal, diperlukan untuk menjaga keberlanjutan program serta meningkatkan kualitas gizi makanan.
Kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan komunitas sangatlah penting untuk memperkuat akuntabilitas dan memaksimalkan dampak positif program terhadap kesehatan dan pendidikan anak-anak. Rangkaian mekanisme diatas diambil dari penelitian Martinelli dkk tahun 2020 pada Journal of Nutrition Education and Behavior
Rekomendasi untuk keberhasilan program MBG
Mengacu pada penelitian yang diambil dari jurnal BMC Public Health tahun 2020, oleh Shrestha dkk. Untuk menjamin keberhasilan program penyediaan makanan bergizi gratis di Indonesia, diperlukan beberapa langkah strategis yang terkoordinasi. Pertama, adalah memperkuat sinergi antara kementerian yang relevan, seperti Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Sosial. Kolaborasi lintas sektor ini memastikan bahwa program tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga mendukung aspek pendidikan dan kesejahteraan sosial anak-anak. Kementerian Pendidikan bertanggung jawab mengintegrasikan program ke dalam sistem sekolah, sedangkan Kementerian Kesehatan memastikan standar gizi terpenuhi. Sementara itu, Kementerian Sosial memastikan akses program yang optimal bagi kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.
Kedua, peningkatan anggaran sangat krusial, terutama untuk daerah yang terpencil dan tertinggal. Penyediaan dana yang memadai dapat mendukung ketersediaan makanan bergizi dengan kualitas tinggi. Pendekatan berbasis potensi ekonomi lokal, seperti memanfaatkan hasil pangan dari petani setempat, akan memperbaiki kualitas gizi sekaligus mendorong perekonomian lokal. Kolaborasi antar kementerian akan memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan secara efisien untuk memenuhi kebutuhan gizi dan pendidikan.
Ketiga, pelibatan sektor swasta dan organisasi masyarakat (Ormas) sangat penting untuk memperkuat keberlanjutan program. Sektor swasta dapat berkontribusi melalui pendanaan dan dukungan logistik, sementara Ormas dapat meningkatkan pengawasan dan transparansi. Kerja sama ini akan mendorong terciptanya solusi inovatif yang memaksimalkan sumber daya, memperluas edukasi gizi, dan memastikan partisipasi yang lebih luas dalam program tersebut.
Keempat, pengembangan mekanisme evaluasi dan pemantauan yang rutin sangat penting untuk menilai efektivitas dan efisiensi program. Penilaian terhadap kualitas makanan, tingkat partisipasi, serta hasil gizi dapat memberikan gambaran yang jelas tentang dampak program tersebut. Evaluasi yang melibatkan umpan balik dari orang tua, guru, dan siswa dapat memperkaya proses ini, sementara penggunaan teknologi untuk memantau data dapat meningkatkan ketepatan pelaporan.
Secara keseluruhan, keberhasilan program makan bergizi gratis di Indonesia sangat tergantung pada kerjasama antar sektor, alokasi anggaran yang tepat, keterlibatan sektor swasta dan Ormas, serta mekanisme evaluasi yang solid. Pendekatan ini dapat menghasilkan program yang lebih efektif, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan anak-anak, sehingga berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan hasil pendidikan mereka.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi editorialkaltim.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.