Nasional

Profil Feri Amsari, Sosok Pakar yang Terlibat dalam Film Dokumenter Dirty Vote

Pakar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Andalas, Feri Amsari (Foto: Tangkapan Layar YouTube Dirty Vote)

Editorialkaltim.com – Film dokumenter ‘Dirty Vote’ resmi dirilis hari ini, Minggu (11/2/2024), menandai sebuah langkah penting dalam pengungkapan praktik-praktik kecurangan pemilu yang mungkin terjadi. Dengan melibatkan tiga pakar hukum tata negara ternama.

Dirty Vote merupakan dokumenter yang dirancang untuk mengupas tuntas tentang sistem dan metode kecurangan yang berpotensi terjadi dalam Pemilu 2024. Dengan durasi 1 jam 57 detik, film ini disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, seorang sutradara yang dikenal dengan karya-karyanya yang kritis dan mendalam.

Film ini berisi wawancara mendalam dengan ketiga pakar, di mana mereka membagikan pengetahuan dan analisis mereka tentang potensi celah dan kecurangan dalam sistem pemilu.

Melalui narasi yang kuat dan data yang mendukung, ‘Dirty Vote’ berambisi untuk menjadi mata dan telinga masyarakat, menginformasikan mereka tentang apa yang mungkin terjadi di balik layar pemilu.

Baca  Bos ChatGPT Jadi Penerima Pertama Golden Visa Indonesia

Profil Feri Amsari

Feri Amsari, S.H., M.H., LL.M., merupakan salah satu nama yang kini semakin dikenal di dunia hukum dan akademisi Indonesia. Lahir pada 2 Oktober 1980, Feri Amsari telah menunjukkan dedikasinya sebagai pakar hukum tata negara, aktivis hukum, dan akademisi yang berkomitmen tinggi.

Saat ini, ia menjabat sebagai pengajar di Fakultas Hukum Universitas Andalas, tempat dia juga mengambil peran sebagai peneliti senior dan mantan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO).

Edukasinya yang cemerlang terlihat dari perjalanannya yang dimulai dari SD Inpres Pegambiran Padang hingga menamatkan pendidikan S1 di Program Kekhususan Hukum Tata Negara Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Andalas dengan IPK 3,12.

Baca  Sebut Film Dirty Vote Tidak Ilmiah, TKN Prabowo-Gibran: Ingin Turunkan Muruah Pemilu

Feri tidak berhenti sampai di situ, ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang Magister Hukum di Universitas Andalas, dengan judul tesis tentang perubahan Undang-Undang 1945 melalui penafsiran oleh Mahkamah Konstitusi dan lulus cum laude dengan IPK 3,9.

Pendidikan tingginya dilengkapi dengan gelar LL.M. dari William & Mary Law School, Amerika Serikat, yang membuktikan kualitas Feri sebagai akademisi dan praktisi hukum yang berkelas internasional.

Keaktifan Feri dalam menulis dan menyuarakan pemikiran-pemikirannya tentang hukum, politik, dan kenegaraan, telah membuahkan hasil. Berbagai tulisannya telah dimuat di media cetak ternama seperti Kompas, Padang Ekspres dan lainnya.

Baca  AHY Respons soal Ganjar Dorong Hak Angket: Tak Usah Prasangka soal Kecurangan

Selain itu, Feri juga telah menulis beberapa buku penting yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman dan pengembangan hukum tata negara di Indonesia. Di antara buku-buku yang telah ditulisnya adalah “Perubahan UUD 1945: Perubahan Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Keputusan Mahkamah Konstitusi” dan “Pembaruan Partai Politik di Indonesia: Demokrasi Internal Partai Politik”, yang keduanya menyediakan analisis mendalam tentang perkembangan hukum dan politik di Indonesia. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker