Presiden Iran Ancam Hujan Serangan Brutal ke Israel Jika Berani Membalas!
Editorialkaltim.com – Tensi antara Iran dan Israel kembali memanas. Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengeluarkan ancaman keras terhadap Israel, menyusul insiden saling serang yang terjadi baru-baru ini. Dalam pernyataan terbarunya, Raisi menegaskan Iran tidak akan ragu menyerang Israel dengan serangan yang “parah, luas, dan menyakitkan” jika ada upaya balasan dari negara tersebut.
“Kami secara tegas mengumumkan bahwa setiap tindakan yang melanggar kepentingan Iran akan dihadapi dengan tanggapan yang keras, menyeluruh, dan menyakitkan,” ujar Raisi dilansir dari CNN pada Rabu (17/4/2024).
Pernyataan ini dilontarkan menyusul serangan yang dilakukan oleh Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) sebagai respons terhadap serangan Israel ke gedung kedutaan besar Iran di Damaskus awal bulan ini.
Serangan tersebut, yang menargetkan kedubes Iran pada 1 April, telah menewaskan dua jenderal dari Garda Revolusi Iran.
Dalam pembalasannya, Iran melancarkan lebih dari 300 proyektil ke arah Israel dari wilayah-wilayah perbatasan yang dikuasai oleh sekutu-sekutunya. Menurut Presiden Raisi, tindakan ini merupakan bagian dari hak pertahanan diri Iran.
Sementara itu, dari pihak Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara pasukan pertahanan Israel, menyatakan bahwa sebagian besar serangan Iran berhasil digagalkan.
“Hampir 99 persen dari serangan itu berhasil kami cegah. Hanya beberapa rudal balistik yang berhasil menembus pertahanan kami,” ujar Hagari.
Lebih lanjut, Hagari menambahkan seluruh rudal jelajah dan pesawat nirawak yang ditembakkan juga berhasil dicegat oleh Angkatan Udara Israel dan pasukan sekutu. Situasi ini menunjukkan ketegangan yang berpotensi berkembang menjadi konflik lebih besar antara kedua negara di Timur Tengah. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
