Editorialkaltim.com – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud atau Harum mengingatkan seluruh jajarannya untuk tidak terus bergantung pada dana bagi hasil (DBH) dalam menyusun postur penerimaan daerah. Ia menegaskan pentingnya kemandirian fiskal bagi Kaltim di masa mendatang.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan dana bagi hasil. Tolong agar ini menjadi perhatian,” ujar Gubernur Harum dalam briefing rutin di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim baru-baru ini.
Saat ini, sebagian besar struktur APBD Kaltim masih bertumpu pada DBH dari sektor tambang batubara serta minyak dan gas. Padahal, menurut Harum, sumber daya alam seperti itu bersifat tak terbarukan dan sewaktu-waktu bisa habis.
Tak hanya itu, fluktuasi harga komoditas global juga membuat pendapatan daerah dari sektor tersebut sangat rentan. “Andalan Indonesia misalnya batubara. Begitu China tidak beli, tutup sedikit saja, negara lain masuk, harganya langsung anjlok, terjun ciruk,” ungkap Harum.
Ia meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang menangani penerimaan daerah mulai mencari terobosan baru yang lebih berkelanjutan dan tidak terpaku pada DBH.
Menurut Harum, Kaltim harus bersiap menghadapi peralihan global menuju energi baru terbarukan. Ini berarti peluang baru harus digali, seperti sektor pertanian, perkebunan, industri pengolahan, dan pariwisata.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti peran perusahaan daerah (perusda) milik Pemprov yang dapat dioptimalkan untuk menambah penerimaan asli daerah (PAD).
“Kita harus siapkan potensi-potensi dari pembangunan hijau. Jangan sampai kita terlambat,” tutup Harum.(ndi/adv diskominfokaltim)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
