Editorialkaltim.com – Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso mengimbau seluruh masyarakat Kota Samarinda untuk mendukung suksesnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan menjunjung tinggi prinsip LUBER (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) dan JURDIL (Jujur dan Adil).
Hal itu Ia sampaikan dalam kegiatan simulasi pemungutan suara dengan satu pasangan calon (Paslon) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda, di Education Center Samarinda SMA Negeri 10 Samarinda Jalan P. M. Noor, Sabtu (16/11/2024).
Dalam sambutannya Ia menegaskan pentingnya partisipasi aktif masyarakat untuk menjaga kualitas demokrasi. Pilkada bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga komitmen kita bersama untuk mewujudkan demokrasi yang sehat. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemilih, penyelenggara, hingga pengawas, untuk menjunjung tinggi prinsip LUBER dan JURDIL,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar seluruh pihak menjaga kondusivitas selama proses Pilkada berlangsung. Ia meminta agar tidak ada pihak yang melakukan praktik politik uang, kampanye hitam, atau bentuk kecurangan lainnya.
“Pilkada yang damai dan berkualitas adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai ada pihak yang mencoba mencederai kepercayaan publik dengan tindakan yang tidak etis,” tambahnya.
Di sisi lain, Ia juga menaruh perhatian pada peningkatan angka partisipasi pemilih. Berdasarkan data KPU, partisipasi pemilih di Samarinda pada pemilu sebelumnya cukup tinggi, tetapi masih ada ruang untuk peningkatan.
Data partisipasi di tahun 2015 sebesar 49 persen sedangkan 2020 berjumlah 52 persen. Tentunya hal tersebut masih menjadi perhatian untuk meningkatkan partisipasi pemilih di masyarakat. “Kita berharap Pilkada kali ini seperti Pemilu 2024 yang mencapai 78 persen,” paparnya.
Dengan semangat tersebut , diharapkan Pilkada 2024 berlangsung damai, sukses, dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi masyarakat. Untuk itu peran serta masyarakat dalam mensukseskan Pilkada 2024 menjadi indikator keberhasilan pihak penyelenggara.
“Untuk berbondong-bondong di masing2 warga datang ke TPS dan mencoblos sesuai hati nuraninya,” ungkapnya.
Terakhir Ia menyampaikan Pilkada 2024 harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Meskipun penyelenggaraan tersebut adalah kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Lahirnya pemimpin yang berkualitas sangat ditentukan dari partisipasi masyarakat didalamnya dengan menyalurkan hak pilihnya. Bahkan Ia menyebut perlu adanya sanksi sosial bagi masyarakat yang tidak menyalurkan suaranya untuk mendongkrak tingkat partisipasi pemilih.
“Kunci pilkada tingkat partisipasipasinya,” tutupnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.