Kaltim

Pj Gubernur Kaltim Fokus pada Pembangunan Bendungan Telake dan Lambakan untuk Dukung Pertanian di Buffer Zone IKN

Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengunjungi lokasi rencana Bendungan Telake di Kecamatan Long Kali, Paser, pada Sabtu (18/11/2023) (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Provinsi Kalimantan Timur, sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), menunjukkan komitmen serius dalam mempersiapkan infrastruktur pertanian, khususnya pembangunan bendungan. Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menyadari pentingnya bendungan dalam memenuhi kebutuhan irigasi petani, sehingga mereka tidak lagi hanya bergantung pada tadah hujan.

Pj Gubernur Akmal Malik menunjukkan keseriusannya dengan mengunjungi lokasi rencana Bendungan Telake di Kecamatan Long Kali, Paser, pada Sabtu (18/11/2023). “Dua proyek strategis ini, Bendungan Telake dan Lambakan, sangat penting untuk Kaltim, khususnya Paser dan Penajam Paser Utara,” ucap Akmal Malik.

Baca  Beasiswa Prima Bankaltimtara 2023 Resmi Dibuka, Berikut Jadwal dan Ketentuannya

Pembangunan kedua bendungan ini bertujuan untuk menyediakan air bagi sekitar 21 ribu hektare lahan persawahan di dua kabupaten tersebut, serta mengendalikan banjir. Keberadaan bendungan ini menjadi lebih strategis dengan penetapan Kaltim sebagai lokasi IKN. Akmal Malik menekankan pentingnya Kaltim dalam mempersiapkan infrastruktur pertanian untuk mendukung kemandirian pangan daerah dan tidak lagi bergantung pada daerah lain untuk kebutuhan bahan pokok.

Baca  Mengenal Rudy Mas'ud, Peraih Suara Terbanyak 2 Kali Berturut-turut di Pileg Kaltim

Menyikapi tantangan ini, Akmal Malik menyatakan, “Kaltim harus membangun sentra-sentra pertaniannya agar tercapai swasembada pangan.” Ia menegaskan perlunya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan rencana ini.

Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai (BWS) Kaltim, Gus Agung Guntoro, menyampaikan bahwa rencana pembangunan Bendungan Telake mengalami hambatan terkait izin usaha pertambangan batu bara. “Kami ingin lahan di Telake bebas dari IUP batu bara agar pembangunan bendungan bisa lancar,” kata Gus Agung.

Baca  Dukungan Komisi II DPRD Kaltim terhadap Perubahan Kebijakan Pelarangan Ternak Domba

Rencana pembangunan fisik Bendungan Telake telah dilakukan lelang dengan anggaran sebesar Rp700 miliar, dan Rp500 miliar untuk pembangunan jaringan irigasi. Inisiatif ini diharapkan dapat berjalan paralel dengan dukungan penuh dari instansi pusat dan daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. (lin/adv/diskominfo).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button