
Editorialkaltim.com – Peternak ayam broiler di Kalimantan Timur (Kaltim) diminta mulai menerapkan sistem budidaya modern berbasis close house. Sistem ini dinilai lebih efisien, higienis, dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional.
Dorongan itu disampaikan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim dalam Rapat Koordinasi Perunggasan yang digelar di Samarinda, Selasa (30/4/2025). Kegiatan tersebut diikuti perwakilan Pinsar Kaltim, Pinsar Balikpapan, serta pelaku usaha kemitraan breeding.
“Sistem close house menjadi solusi agar produksi ayam broiler tetap optimal, tapi tetap memperhatikan aspek lingkungan dan kesehatan ternak,” kata Kepala DPKH Kaltim Fahmi Himawan.
Ia menjelaskan, sistem ini memungkinkan pengaturan suhu, ventilasi, dan kelembaban kandang secara otomatis.
Hal ini membuat pertumbuhan ayam lebih stabil dan risiko penyakit bisa ditekan.
Menurut Fahmi, pola kemitraan harus segera beradaptasi dengan teknologi. Apalagi, budidaya ayam broiler punya peran penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.
Dalam forum itu juga dibahas prediksi harga live bird (LB) 2025, inflasi komoditas ayam, kapasitas kandang, dan produksi DOC. Salah satu persoalan yang mengemuka adalah belum tersedianya data populasi terkini dari peternakan kemitraan.
“Sinergi dengan pelaku usaha dan asosiasi penting agar kebijakan yang dibuat sesuai kebutuhan di lapangan,” ujar Fahmi.(ndi/adv diskominfokaltim)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.