
Editorialkaltim.com – Kabar gembira datang bagi petani di Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong. Setelah lama lahan mereka tergenang air dan tak bisa digarap, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri turun tangan langsung dan memastikan solusi segera dijalankan. Pemerintah Kabupaten Kukar akan menyiapkan program normalisasi irigasi dan perbaikan jalan tani dengan anggaran hingga Rp10 miliar.
Aulia meninjau langsung kawasan pertanian di Rapak Rabau, Desa Bengkuring RT 39, Kamis (23/10/2025). Ia memastikan pemerintah daerah merespons cepat keluhan masyarakat yang selama ini kesulitan memanfaatkan lahan seluas sekitar 200 hektare.
“Warga menyampaikan bahwa sebagian besar lahan mereka tidak bisa dimanfaatkan karena air tidak mengalir dengan baik. Maka dari itu, perlu dilakukan normalisasi aliran irigasi agar air bisa mengalir ke sungai secara lancar,” terangnya.
Bupati menegaskan, langkah ini sejalan dengan program Kukar Idaman Terbaik yang fokus pada peningkatan produktivitas tanpa membuka lahan baru.
“Di Kukar, dari total 17 ribu hektare lahan sawah, baru sekitar 13 ribu hektare yang aktif ditanami. Jadi fokus kita adalah memaksimalkan potensi lahan yang sudah ada, termasuk yang di Loa Ipuh ini,” jelasnya.
Dari hasil tinjauan bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU), rencana normalisasi saluran air kini siap masuk tahap teknis.
“Dari sisi perencanaan teknis sudah bisa dilanjutkan, tinggal menunggu intervensi kebijakan dan dukungan anggaran. Pemerintah daerah sudah menunjukkan komitmennya untuk menindaklanjuti hal ini,” kata Aulia.
Selain irigasi, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan jalan usaha tani sebagai akses utama petani.
“Jalan ini sangat vital bagi petani. Karena itu, nanti juga akan kita intervensi agar akses pengangkutan hasil pertanian lebih mudah dan efisien,” tambahnya.
Rencana ini ditargetkan masuk dalam penganggaran tahun 2026.
“Kita sudah minta dukungan DPRD Kukar, khususnya Ibu Fatlon Nisa, untuk ikut mengawal agar usulan anggaran sebesar Rp 8–10 miliar yang diajukan Dinas PU bisa terealisasi,” ujarnya.
Aulia juga menyebut Kelurahan Jahab akan menjadi lokasi prioritas berikutnya karena menghadapi persoalan serupa.
“Di Jahab kondisinya hampir sama, jadi kami ingin fokus pada perbaikan sistem pengairan dan infrastruktur penunjang pertanian agar produktivitas petani terus meningkat,” pungkasnya.(ftr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.



