Nasional

Pertama Kali Meta Bagi Dividen, Mark Zuckerberg Kebagian Rp11 Triliun

Chief Executive Officer (CEO) Meta, Mark Zuckerberg (Foto: Bloomberg/David Paul Morris)

Editorialkaltim.com – Chief Executive Officer (CEO) Meta, Mark Zuckerberg, bakal menerima pembayaran dividen pertama dari perusahaan raksasa media sosial tersebut, senilai sekitar $700 juta atau setara dengan Rp 11,01 triliun, berdasarkan asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.731.

Peningkatan yang signifikan dalam kekayaan bersih Zuckerberg, salah satu pendiri Facebook, tercatat sebesar $28,1 miliar. Peningkatan ini terjadi setelah laporan keuangan kuartalan Meta melampaui ekspektasi Wall Street, yang mengakibatkan lonjakan saham sekitar 20%.

Ini menandai comeback yang menakjubkan bagi Zuckerberg, mengingat kekayaannya sempat merosot di bawah $35 miliar pada akhir 2022 akibat penurunan saham teknologi yang dipicu oleh inflasi dan kenaikan suku bunga. Namun, keadaan berbalik pada tahun 2023 dengan kenaikan yang dramatis.

Baca  Pemerintah Gelar Sayembara Logo IKN, Masyarakat yang Memilih Dapat 10 Motor Listrik

Hasil memuaskan ini tidak hanya meningkatkan kekayaan Zuckerberg, tetapi juga memberinya hak untuk menerima pembayaran dividen yang mencapai sekitar $700 juta setara Rp11,01 triliun per tahun, sebagai bagian dari dividen pertama yang dibagikan oleh Meta kepada para investornya.

Dalam langkah yang mengejutkan, Meta mengumumkan akan membayar dividen tunai kuartalan sebesar 50 sen per saham, baik untuk saham kelas A maupun B, yang dijadwalkan dimulai pada bulan Maret. Dengan jumlah saham sekitar 350 juta yang dimiliki oleh Zuckerberg, ia diperkirakan akan membawa pulang sekitar $175 juta atau setara Rp 275 miliar dalam setiap pembayaran kuartalan sebelum pajak, berdasarkan data yang dikompilasi oleh Bloomberg.

Baca  OJK Ingatkan Warga Hati-Hati Saat Diminta Selfie Sambil Pegang KTP

Pembayaran dividen oleh Meta ini mengirimkan sinyal tertentu mengenai pandangan perusahaan terhadap potensi pertumbuhannya. Umumnya, perusahaan teknologi yang berkembang cepat cenderung menghindari pembagian dividen, memilih untuk menggunakan laba mereka untuk mengembangkan produk baru atau melakukan akuisisi. Namun, meskipun Meta telah menginvestasikan banyak dalam inisiatif kecerdasan buatan, prospek akuisisinya tampaknya terbatas karena adanya oposisi dari regulasi.

Pasca pemecatan sekitar 21.000 karyawannya dan penyempitan prioritas bisnis, saham Meta nyaris tiga kali lipat nilainya pada tahun 2023. Dividen baru dan tambahan pembelian kembali saham sebesar $50 miliar ini kemungkinan akan memenangkan kesabaran investor terhadap taruhan jangka panjang Zuckerberg pada kecerdasan buatan dan metaverse.

Baca  Hakim Menangkan Gugatan Partai Prima, Perintahkan Pemilu 2024 Ditunda

Pada tahun 2022, Zuckerberg membawa pulang kompensasi total sebesar $27,1 juta, termasuk biaya keamanan pribadi dan gaji pokok sebesar $1, sesuai dengan laporan keuangan perusahaan. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker